Peshawar, Pakistan (ANTARA News/Reuters) - Gerilyawan Taliban di Pakistan Sabtu menyiarkan pernyataan melalui tape, yang menegaskan bahwa pemimpin mereka, Hakimullah Mehsud, tidak tewas dalam serangan Amerika Serikat dua hari lalu.

Para pejabat keamanan Pakistan Kamis mengatakan, bahwa serangan pesawat tak berawak AS telah ditargetkan pada Mehsud di wilayah Waziristan Selatan, di perbatasan Afghanistan, namun tidak diketahui apakah dia di antara sekitar 12 gerilyawan yang tewas.

Taliban mengatakan, Mehsud berhasil lolos dari serangan rudal itu, namun seorang tokoh gerilyawan Jumat mengatakan, dia terluka.

Pernyataan itu menunjukkan bahwa pemimpin mereka masih hidup. Sebuah rekaman tape yang dibuat Taliban Jumat, menurut mereka berisikan suara Mehsud. Namun tidak ada bukti bahwa dia yang berbicara atau kapan rekaman itu dibuat.

Seorang juru bicara Taliban Pakistan, Azim Tariq, menelepon seorang wartawan Reuters Sabtu dan membunyikan tape lain di telepon itu.

Seorang pria di dalam tape itu merujuk pada rumor kematian Mehsud sekitar dua hari lalu, dan mengatakan bahwa dia yang menyiarkan tape itu Sabtu melalui juru bicaranya.

Wartawan yang mendengarkan tape itu mengatakan, suara itu memang seperti suara komandan Taliban.

"Saya tak cedera ataupun tewas, saya baik-baik saja," kata pria dalam rekaman itu.

"Musuh-musuh kami kalah baik di udara maupun di darat, dan kemudian menggunakan media untuk menyebarkan propaganda bohong," katanya menambahkan.

Pemimpin Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP), atau Gerakan Taliban Pakistan, adalah musuh utama Pakistan, negara yang dipandang AS sebagai garis depan dalam perangnya melawan kelompok garis keras, terutama di Afghanistan, tetangganya.

AS telah meningkatkan serangan pesawat tak berawaknya sejak 30 Desember, ketika seorang pelaku bom bunuh diri menewaskan tujuh petugas CIA di satu pangkalan militer dekat perbatasan Pakistan, di Afghanistan timur.

Serangan yang dilakukan agen ganda itu adalah kedua terburuk terhadap CIA di dalam sejarahnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010