Jakarta (ANTARA News) - Politisi senior Partai Golkar, Zainal Bintang, menilai, kualitas sebagian anggota Pansus Angket Century DPR RI betul-betul menyedihkan, karena sering dihinggap virus `minderheids-complex` atau `inferioriteit complex` (perasaan rendah diri).

"Lihat saja siaran langsungnya. Mereka rata-rata kikuk menghadapi intelektual profesional sekelas Boediono (Wapres) dan Sri Mulyani (Menkeu)," ungkapnya kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.

Akibat kekikukan itu, pertanyaan sebagian anggota Pansus terkesan `asbun` (asal-asalan), gampang dipatahkan, lalu mereka memilih bersikap mengeluarkan nada keras serta main paksa untuk menutupi kekurangannya.

"Tingkah laku anggota Pansus itu kan terbuka lebar di televisi, dan masyarakat bisa langsung menilainya. Pokoknya yang saya dapat selama ini, citra mereka memang sangat negatif, menurut pernilaian sebagaian besar publik yang berbicara dengan saya," katanya.

Namun, Zainal berharap, Pansus bisa memenuhi harapan masyarakat membongkar megaskandal Bank Century yang mengakibatkan negara rugi Rp6,7 triliun, tetapi itu masih tergantung pada cara Pansus itu sendiri.

"Keberadaan mereka dipertanyakan, karena ada yang kualitasnya rendah dan mental mereka rentan disuap. Apalagi yang niatnya jadi anggota DPR RI untuk tujuan perbaikan nasib alias tujuan pragmatis," ujarnya.

Zainal menganalogikan perilaku seperti ini dengan sosok selebritis, diimplementasikan dengan kegandrungan mereka tampil di koran atau televisi.

"Padahal statement-nya ngawur, plin-plan, lain pagi lain sore. Data yang mereka pakai pun sering tidak akurat, gambang dicounter lawan-lawannya. Akibatnya, muncul banyak contoh kasus sikap tidak etis pernah disiarkan berbagai media," ungkap Zainal. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010