Jakarta (ANTARA) - Pebalap muda Avila Bahar tidak sabar menunggu pelaksanaan seri dua Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) setelah tampil apik pada seri perdana balapan kendaraan roda empat di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat akhir pekan lalu.
Berdasarkan data yang dihimpun media di Jakarta, Selasa, ISSOM seri kedua bakal berlangsung di tempat yang sama pada 2 Oktober mendatang. ISSO merupakan balapan perdana di tengah pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya mereda.
"Semoga saja seri kedua pada Oktober nanti bisa ikut lagi. Bahkan rasanya sudah tak tahan menanti datangnya seri 2 ISSOM,” kata Avila dalam keterangan resmnya.
Baca juga: Honda Racing Indonesia turunkan senjata baru di ITRC musim depan
Pada seri perdana, Avila yang merupakan cucu pebalap di era 70-an, Alm. Aswin Bahar dan Evie Bahar Laloan itu turun di dua kelas yaitu Sentul Jazz Race-Sentul Brio Race dan ITCR 1500. Pebalap muda ini datang sebagai privateer, namun langsung mampu bersaing.
Alhasil, ia meraih pole position di dua kelas yang diikuti pada sesi kualifikasi seri 1 ISSOM 2020 di Sentul International Circuit, Bogor. Di kelas Sentul Jazz Race, Avila yang turun sebagai privateer mencetak waktu tercepat 1:55,648 menit.
“Karena gembira bisa balap lagi, saya berusaha tampil maksimal,” kata Avila yang saat ini mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Indonesia itu.
Avila Bahar yang turun di kategori Rising Star tampil lebih cepat dari 6 peserta lain di kelas ini, termasuk peserta dari kategori Master. Di balapan puncak kelas Sentul Jazz Race jadi satu slot dengan 9 peserta kelas Sentul Brio Race sehingga total ada 16 mobil di starting grid. Sementara di kelas ITCR 1500, Avila juga mencetak waktu tercepat QTT di kategori Rising Star.
Baca juga: Honda Jazz-Brio Speed Challenge kembali panaskan aspal sirkuit Sentul
Double winner seri 1 ISSOM 2020 pun dalam genggaman. Avila Bahar mengaku sudah makin percaya diri ketika finis pertama di kelas Sentul Jazz Race.
“Balap dalam kondisi pandemi COVID-19 benar-benar menjadi tantangan tersendiri bagi saya dan tentunya semua pembalap. Untungnya semua pembalap patuh dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang wajib sepanjang berada di sirkuit. Tapi saya gembira bisa membalap lagi," pungkas Avila Bahar.
Baca juga: Tinton: Sirkuit Sentul itu milik nasional, harus dikawal
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020