Pada "Tenet" terdapat dua versi film bajakan dengan kualitas rekaman yang buruk, yang satu berbahasa Korea dan satunya berbahasa Jerman. Belum jelas seberapa luas salinan ilegal dari film karya Christopher Nolan itu beredar, namun hal itu terjadi saat bioskop kembali dibuka.
Warner Bros. telah bergerak secara agresif untuk menghapus salinan bajakan dari film tersebut. Film petualangan itu dirilis di beberapa wilayah asing pekan lalu, termasuk Korea Selatan, Inggris, Prancis, dan Jerman.
Pada pekan pembukaannya film tersebut berhasil mengantongi 53 juta dolar Amerika, angka yang cukup mengesankan mengingat fakta bahwa beberapa audiens kemungkinan besar menghindari multipleks karena masalah kesehatan masyarakat.
Saat "Tenet" dibuka di AS minggu ini, film tersebut hanya tersedia di pasar yang bioskopnya telah diizinkan buka kembali. Artinya, "Tenet" mungkin tidak dapat diputar di Los Angeles dan New York atau dua sumber utama pendapatan box office. Namun, penjualan tiket awal di pasar tempat bioskop dibuka tampaknya kuat.
Bukan hal yang aneh jika rilisan besar Hollywood ada versi bajakannya, bahkan film ilegal ini bisa tayang beberapa jam setelah mereka debut di bioskop. Seperti yang dicatat TorrentFreak, "Ledakan besar pembajakan film datang saat salinan berkualitas tinggi pertama muncul online." Namun hal itu tampaknya tidak terjadi dalam kasus "Tenet".
Sementara itu, Disney dan Fox dari "The New Mutants" menolak untuk memberikan komentar terkait pembajakan filmnya.
Baca juga: "Tenet" raih 53 juta dolar selama akhir pekan
Baca juga: Tom Cruise hadiri pemutaran perdana "Tenet"
Baca juga: "Tenet" bakal tayang di bioskop Indonesia bulan ini?
Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020