Bojonegoro (ANTARA News) - Aparat keamanan dari Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu dini hari pukul 02.00 WIB mengawal ribuan anggota perguruan pencak silat Pagar Nusa (PN) yang sempat mengamuk, kembali ke rumahnya masing-masing.
"Mereka yang rumahnya ke wilayah timur, dilarang lewat jalan raya Bojonegoro-Surabaya," kata Kapolres Bojonegoro, AKBP Agus Saripul Hidayat, di lokasi gedung Serbaguna Bojonegoro, tempat anggota perguruan pencak silat PN menggelar acara malam suroan.
Sebelum itu, ribuan anggota PN yang berangkat dari arah barat dengan sejumlah kendaraan truk dan ratusan kendaraan bermotor roda dua, telah mengamuk di sepanjang jalan raya yang dilewati untuk menuju gedung Serbaguna, tempat pertemuan.
Mereka mengamuk dengan mempergunakan golok dan pentungan, termasuk melempari warga yang sedang berada di tepi jalan. Dari data yang dihimpun polisi, akibat kejadian itu, ada 13 warga di sejumlah desa di Kecamatan Sumberrejo, Balen dan Kapas, menderita luka bacok dan pentungan.
Beberapa warga yang menderita luka bacok dan pentungan, terpaksa harus menjalani rawat inap di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo. Sementara itu, dua anggota dari PN, diamankan petugas, karena tertangkap membawa senjata tajam.
"Tidak ada korban jiwa, dalam kejadian ini, di wilayah kami ada dua sepeda motor yang dirusak anggota PN," kata Kapolsek Kapas, AKP Tabita Resley menambahkan.
Dengan berkendaraan truk dan kendaraan bermotor roda dua dan kendaraan lainnya, anggota perguruan pencak silat PN tersebut, dibawah pengawalan petugas, pulangnya dialihkan ke selatan lewat Kecamatan Dander, Temayang, Sugihwaras dan sekitarnya.
Lainnya, dialihkan lewat Kecamatan Rengel, Tuban, menuju ke arah Babat, Lamongan, sebelum kembali ke rumahnya, baik yang bertempat tinggal di Kecamatan Baureno, Kanor dan Kepohbaru.
"Kita melarang melewati jalan raya Bojonegoro - Surabaya ke arah timur, karena khawatir terjadi benturan dengan masyarakat sepanjang jalan itu," katanya menjelaskan.
Menyusul kejadian mengamuknya, anggota PN itu, puluhan petugas menghalau ratusan masa yang datang dari sejumlah Kecamatan Balen, yang bersiaga membawa pentungan untuk melakukan serangan balasan.
Agus mengaku, pihaknya terus melakukan pengusutan kasus kejadian mengamuknya anggota perguruan pencak silat itu, dengan memintai keterangan kepada sejumlah saksi termasuk pengurus perguruan pencak silat PN Bojonegoro, yang menggelar acara malam suroan itu.
"Kalau motivasi mereka mengamuk, kami masih belum tahu, sebab masih memintai keterangan kepada sejumlah saksi," katanya menjelaskan.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010