"Berbagai produk pangan lokal yang ditampilkan dalam PMPS itu sebagai upaya memperkenalkan dan menggalakkan konsumsi pangan lokal kepada masyarakat," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Sleman Endah Sri Widiastuti.
Ia mengatakan dengan mengikuti kegiatan PMPS ini, Kabupaten Sleman ingin menginformasikan mengenai beragam potensi produk pangan lokal yang dimilikinya seperti salak pondoh, gading, madu dari Asosiasi Salak Sleman Prima Sembada.
Kemudian dodol dan gethuk salak, jamur, kopi turgo, serta berbagai olahan criping, abon, peyek, dan tepung lokal dari Asosiasi Pengolahan Hasil Pertanian Karya Sembada. Ada pula jadah-tempe produksi warga Kaliurang.
Menurut dia, daerah ini juga kaya dengan berbagai produk kerajinan yang juga ditampilkan di anjungan Kabupaten Sleman, seperti barang kerajinan batik jumput, batik fashion, dan tas batik.
Kemudian minitaur kereta, bermacam produk kerajinan dan souvenir, aksesoris, batu mulia dan mebel, yang semuanya merupakan hasil karya masyarakat Sleman.
Endah mengatakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ditampilkan adalah yang produknya berkualitas, namun belum mengenal pasar.
Ia mengatakan UMKM dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk mengenalkan, membuka dan memperluas pasar.
Meskipun efek promosi tidak bisa langsung dirasakan saat kegiatan ini berlangsung, menurut dia karena hasil promosi sifatnya jangka panjang.
Ia mengatakan berdasarkan hasil yang diperoleh Sleman pada PMPS 2009, keuntungan perajin selama mengikuti pameran bukan hanya dari jumlah transaksi, tetapi sejumlah perajin bahkan mendapatkan tawaran kerja sama dengan pengusaha di luar daerah.
"Seperti produk pakaian dan perlengkapan drumband, mendapatkan pesanan dari luar Pulau Jawa yaitu Papua, Lombok dan Aceh," katanya.
Kemudian perajin gazebo bambu juga memperoleh order dari Kota Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Ikatan Perajin Makanan dan Minuman Kabupaten Sleman juga mendapat banyak order untuk pemasaran produk ke wilayah Wonosobo (Jateng) dan Surabaya (Jatim)," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010