Mamuju (ANTARA News) - Ketua Umum Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI), Sutiyoso meminta agar eksitensi ORARI di Provinsi Sulawesi Barat harus dipertahankan dalam rangka mendukung program pembangunan di wilayah itu.
"Saya minta ORARI Sulbar tetap menjaga eksitensinya di tengah kehidupan bermasyarakat sehingga organisasi ini tetap mendapat simpati dari masyarakat yang ada di sekitar kita," kata Sutiyoso saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) I ORARI, yang dilaksanakan, di Mamuju, Jumat.
Menurutnya, pengabdian ORARI dimasyarakat selama ini telah mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di daerah dalam hal layanan informasi yang cepat dan akurat dilingkungannya.
"Organisasi ini sangat mulia karena pengurusnya rela bekerja dalam kondisi apa pun juga dengan niat yang tulus dan tetap bersedia bekerja tanpa pamrih untuk kepentingan umum," kata dia.
Ia mengungkapkan, musda yang pertama kalinya dilaksanakan di Sulbar sejak dilakukan pemekaran wilayah itu hendaknya dijadikan sebagai momentum awal untuk bangkit setelah selama ini sempat terpuruk akibat perkembangan teknologi.
"Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi kian tumbuh pesat hingga ke pelosok desa dengan hadirnya Handphone, mengakibatkan ORARI sempat terpuruk, namun, demikian tantangan itu tetap bisa bersinergi sehingga organisasi ini tetap bisa eksis," tuturnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, pelaksanaan Musda ini juga dapat diharapkan menghasilkan rumusan untuk dijadikan sebuah keputusan yang pengaruhnya dapat dirasakan oleh seluruh amatir radio yang ada di Sulbar dan amatir radio di Indonesia pada umumnya.
"Minimal hasil musda ini dapat melahirkan putusan yang bermanfaat untuk organisasi dan mampu menempatkan pengurus yang bisa membangun eksitensi ORARI dalam kurun waktu lima tahun ke depan," ujarnya.
Menurut Bang Yos sebutan akrab Sutiyoso, melalui Musda tersebut, juga diharapkan seluruh pengurus daerah dapat merapatkan barisan dan menyatukan pola fikir dan wawasan, sehingga apa yang akan dihasilkan nanti benar-benar berdaya guna dan berhasil bagi kelangsungan pembinaan amatir radio.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010