Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memuji profesi pemadam kebakaran yang senantiasa siap sedia berkorban demi orang lain, bahkan petugas pemadam kebakaran merupakan salah satu pahlawan masyarakat masa kini.
"Profesi ini sangat mulia, tak sembarang orang bisa menjalankannya. Harus memiliki kebesaran hati dan siap menolong siapapun yang membutuhkan. Bahkan, saat Idul Fitri, para pemadam kebakaran ikhlas tak bisa berkumpul dengan keluarga karena harus siaga di markas," kata Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, saat ngobras atau ngobrol santai dengan petugas pemadam kebakaran Jakarta Selatan, di Jakarta, Sabtu (29/8) seperti ditayangkan dalam akun YouTube Bamsoet Channel, Minggu.
Baca juga: Tito terbitkan Permendagri tentang Pembentukan Dinas Pemadam Kebakaran
"Karena banyak warga yang mudik ke kampung halaman, meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, yang tak jarang berpotensi menyebabkan kebakaran," ujarnya.
Mantan Ketua DPR RI ini menjelaskan, selain dituntut memiliki keberanian dan keikhlasan, profesi pemadam kebakaran juga menuntut disiplin tinggi.
Minimal tiga kali dalam sehari, mereka harus mengecek kesiapan berbagai alat pemadam agar jangan sampai ketika dibutuhkan, alat pemadam kebakaran tidak dalam posisi siaga.
Baca juga: Anggota DPRD harapkan Pemprov DKI mengecek pemadam semua gedung
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga meminta masyarakat tidak menyepelekan apalagi memandang rendah profesi pemadam kebakaran.
Tak jarang, mereka harus menerima cacian warga lantaran tak bisa cepat datang ke lokasi kebakaran. Hal ini bukan karena mereka tidak siap, melainkan karena kondisi jalan yang macet parah. Ditambah terkadang mobil pemadam harus melalui medan jalan yang sempit.
Baca juga: Regu Damkar se-Jawa dan Bali beradu ketangkasan di Pertamina Cilacap
Dalam tayangan di akun YouTube Bamsoet Channel itu, Bamsoet juga mengorek keterangan petugas pemadam kebakaran tentang keseruan mereka berjibaku memadamkan api Kantor Kejaksaan Agung semalaman suntuk.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020