Ambon (ANTARA) - Kepolisian Daerah Maluku mengharapkan pelaksanaan pilkada serentak pada empat kabupaten di provinsi ini pada 9 Desember 2020 berjalan lancar, aman, dan damai sehingga terwujud pesta demokrasi yang berkualitas.
"Harapan ke depan tentunya pilkada serentak di empat kabupaten pada akhir tahun ini bisa berjalan aman, lancar, dan damai seperti harapan dari semua rakyat Maluku," kata Direktur Binmas Polda Maluku Kombes Pol Andy Ervin di Ambon, Minggu.
Empat kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada serentak pada 9 Desember 2020 yakni Kabupaten Seram Bagian Timur, Buru Selatan, Maluku Barat Daya, dan Kabupaten Kepulauan Aru.
Baca juga: Kapolda Maluku Utara petakan potensi kerawanan jelang Pilkada 2020
Harapan Direktur Binmas itu disampaikan dalam kegiatan "Duduk Bacarita Kamtibmas" yakni sebuah forum diskusi yang dilakukan Polda Maluku secara virtual dengan mengusung tema pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020.
Dia mengatakan pengalaman sejarah pilkada di Maluku tidak bisa dipungkiri bahwa untuk tingkat Pilkada Kota Ambon disebutkan masuk nomor satu paling rawan se-Indonesia, sementara untuk pilkada gubernur termasuk peringkat empat paling rawan.
"Namun berdasarkan analisa dan evaluasi serta pengelolaan potensi konflik yang ada, termasuk adanya partisipasi tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan akademisi serta masyarakat Maluku dapat dibuktikan bahwa hal itu tidak benar dan pilkada Maluku saat itu berjalan aman dan lancar," katanya.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Mohamad Roem Ohoira menyebutkan dalam pilkada serentak ini Kapolda telah berkomitmen serta menekankan kalau Polri harus netral.
Baca juga: Cuma dua calon perseorangan di Maluku penuhi syarat
Kapolda akan mengambil tindakan tegas terhadap siapapun, terutama bagi personel Polri yang kedapatan melakukan penyimpangan atau tidak netral pada saat pilkada dilaksanakan. Sanksi berupa pencopotan dan proses hukum yang berlaku.
"Harapannya pilkada di Maluku dapat berjalan aman dan damai tentunya dengan peran serta seluruh masyarakat untuk mendukung sepenuhnya," kata Mohamad Roem.
Karo Ops Polda Maluku Kombes Pol Antonius Wantri Yulianto dalam kegiatan diskusi tersebut menjelaskan bahwa Polda Maluku dan Polres jajaran yang wilayahnya melaksanakan pilkada serentak telah mempersiapkan rencana pengamanan dengan nama Operasi Mantap Praja Siwalima 2020.
Terkait potensi kerawanan dan potensi konflik di wilayah masing-masing, menurut dia, telah diidentifikasi berdasarkan kerawanan pelaksanaan pengamanan pada pemilu sebelumnya sebagai bahan evaluasi guna perbaikan pelaksanaan pengamanan tahun ini.
"Sasaran pengamanan Polri di empat kabupaten ini mencakup pengamanan para penyelenggara pemilu, kantor-kantor simbol negara seperti kantor KPU, Bawaslu, kantor bupati, dan DPRD, pasangan calon, termasuk semua rangkaian kegiatan pilkada, TPS, PPS, PPD, dan lokasi kegiatan lain," katanya.
Baca juga: Mendagri minta Gubernur Maluku percepat realisasi anggaran Pilkada
Dalam melaksanakan pengamanan pilkada serentak ini, Polda Maluku juga didukung penuh oleh aparat TNI.
"Dalam pelaksanaan pengamanan pilkada tidak boleh main-main, harus profesional dan netral, tidak memihak pada paslon tertentu dan bila ada yang main-main tidak segan-segan mencopot kapolres dan anggota yang terbukti melakukan pelanggaran," katanya.
Ketua DPD Lembaga Dakwah Islam Kota Ambon Wabula yang mengikuti diskusi secara virtual ini mengapresiasi upaya polda dalam menjaga keamanan di wilayah Maluku.
"Kami terus menerus menyuarakan melalui dakwah agar masyarakat aktif ikut serta dalam menyukseskan pilkada damai dan mengantisipasi berita tentang pilkada yang menyesatkan dan berita hoaks," ujar Wabula.
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020