Surabaya (ANTARA News) - Sejumlah elemen suporter di Surabaya menyatakan siap mengamankan pertandingan Liga Super Indonesia yang mempertemukan tuan rumah Persebaya dengan Arema Malang, Sabtu (16/1).

Kesiapan itu dituangkan sejumlah elemen suporter dengan menandatangani kesepakatan damai di depan Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar (Kapolwiltabes) Surabaya Kombes Pol. Ike Edwin di Surabaya, Kamis.

Elemen suporter Persebaya yang hadir dalam kesempatan itu, adalah Yayasan Suporter Surabaya (YSS), Persebaya Fans Club (PFC) dan Barisan Pemborong Gol (Balgo).

Adapun isi butir kesepakatan damai itu, antara lain suporter bersedia menjaga keamanan saat berangkat ataupun ketika meninggalkan Stadion, serta sanggup mengendalikan diri sebelum maupun setelah pertandingan.

Selain itu, suporter juga sanggup untuk tidak membuat keonaran dengan melakukan tindakan yang menjurus kepada pelanggaran pidana, dan menghimbau sesama suporter yang melakukan pelanggaran sebelum diberi tindakan tegas oleh polisi.

Koordinator YSS Wastomi Suheri mengatakan, laga Persebaya melawan Arema memiliki potensi rusuh, tapi pihaknya berjanji akan mengamankan pertandingan tersebut.

"Kami datang ke Polwiltabes juga dalam rangka memperbarui komitmen suporter yang ditekan beberapa tahun lalu. Salah satu kesepakatan waktu itu adalah suporter Arema dilarang datang ke Surabaya, begitu juga sebaliknya," ujarnya.

Wastomi meminta semua suporter mengendalikan diri jika tim lawan mencoba memancing emosi penonton dengan memperlambat tempo permainan atau tindakan lain.

Kapolwiltabes Kombes Pol. Ike Edwin mengimbau para suporter bisa menjaga ketertiban dan keamanan, baik di dalam maupun luar stadion, bahkan saat dalam perjalanan menuju dan pulang dari stadion.

"Surabaya adalah kota kedua terbesar setelah Jakarta dan juga kota internasional yang menjadi barometer keamanan di Indonesia. Karena itu, semua pihak harus menjaga situasi Surabaya tetap kondusif," katanya.

"Pertandingan ini juga menjadi `test case`, apakah nantinya kami akan mengeluarkan izin lagi. Kalau sampai ricuh, kami akan pertimbangkan lagi keluarnya izin keamanan untuk pertandingan," tambah mantan Kapolres Jakarta Pusat ini.

Sebelumnya, Ketua Panpel Persebaya Helly Suyanto mengatakan pengamanan laga Persebaya-Arema akan melibatkan sebanyak 3.000 personel keamanan, terdiri dari 2.600 aparat kepolisian dan 400 personel TNI.

Jumlah aparat keamanan ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah pertandingan sepak bola di Surabaya, bahkan kompetisi sepak bola nasional.

Kasus kerusuhan suporter pada 5 September 2006 saat Persebaya menjamu Arema di babak delapan besar Copa Indonesia, menjadi alasan utama pengerahan tenaga keamanan yang sangat berlebihan tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010