Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan keprihatinannya terhadap etika dan perilaku anggota panitia khusus (pansus) hak angket kasus Bank Century.

Keprihatinan Presiden itu, menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, disampaikan di sela-sela rapat kabinet paripurna yang dihadiri oleh seluruh menteri Kabinet Indonesia Bersatu Kedua di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

"Hal lain yang disampaikan Presiden adalah mengenai etika dan akhlak di dalam Pansus. Beliau prihatin sekali terhadap perkembangan dan perilaku beberapa anggota Pansus yang kurang etis bertanya dan sebagainya," tutur Tifatul.

Menurut Tifatul, Presiden menyampaikan keprihatinan itu secara spontan setelah melihat tayangan televisi yang menyiarkan langsung suasana pemeriksaan saksi oleh Pansus. Bukan dari laporan Wakil Presiden Boediono atau pun Menteri Keuangan Sri Mulyani yang telah dimintai keterangan oleh Pansus.

"Bukan, bukan karena itu. Kan semua orang menonton televisi, saya juga menonton," ujarnya.

Tifatul mengingatkan orang-orang yang dipanggil Pansus untuk dimintai keterangan bukan tersangka. Namun, Pansus seolah-olah bertanya kepada orang yang sudah menjadi terdakwa.

"Di pengadilan pun ketika seseorang ditanya kan ada tata kramanya. Kalau bertanya orang itu diselesaikan dulu menjawabnya. Ini kan seolah-olah ada seseorang yang seolah-olah sudah menjadi terdakwa dengan 20 hakim lebih. Baru dijawab sudah dicecar lagi, padahal belum selesai," kata Tifatul.

Menkominfo menjelaskan, Presiden Yudhoyono khawatir perilaku Pansus itu nantinya akan menjadi preseden dan nilai tersendiri dalam masyarakat.

Padahal, lanjut dia, dalam tata tertib dinyatakan bahwa kerja Pansus harus tertutup dan harus memenuhi tata tertib yang sudah disepakati sebelumnya.

"Kalau seperti ini kan kaya `reality show`. Hal-hal yang substantif jangan dilupakan. Jadi ini sudah lebih banyak digunakan sebagai panggung politik. Padahal pertanyaan sudah mutar-mutar di situ saja. Ya keprihatinan Presiden saja tadi disampaikan," ujar Tifatul.

Ia menafsirkan keprihatinan Presiden itu bukan hanya ditujukan kepada anggota Pansus dari Fraksi Partai Demokrat, tetapi kepada seluruh fraksi yang menjadi anggota Pansus.

"Ya kan seluruhnya kena. Seluruh fraksi kena kalau dibilang keprihatinan begitu. Tentu saja semuanya akan mencoba untuk membenahi fraksinya masing-masing," demikian Tifatul.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010