Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan evaluasi pelaksanaan program 100 hari pemerintah dalam rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden.

"Masih dua minggu lagi program 100 ini kita selesaikan, karena itu evaluasi yang dilakukan adalah sampai minggu ini," kata Presiden dalam kata pengantar saat membuka rapat, Kamis siang.

Kepala Negara menjelaskan evaluasi pelaksanaan program kerja 100 hari pemerintahan penting untuk mengetahui sampai dimana pencapaian target-target yang telah ditetapkan.

"Program 100 hari ini penting untuk kita pahami dan saya berharap masyarakat luas memahami arti ini, sebagai satu `starting point` untuk lanjutkan pekerjaan lima tahun mendatang," tegasnya.

Presiden mengatakan bahwa pengukuran keberhasilan program 100 hari pemerintahan adalah melalui seberapa besar target yang telah dicapai.

"Bagaimana mengukur kinerja pemerintah dalam 100 hari? Mari ukuran itu kita kaitkan dengan sasaran yang ditetapkan dalam 100 hari ini, berapa banyak yang sudah kita capai, berapa capaian itu dan berapa banyak yang belum dicapai dan mengapa," katanya.

Dalam rapat kabinet paripurna yang dihadiri oleh semua anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, Presiden juga mengagendakan paparan dari Ketua Unit Kerja untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP3) Kuntoro Mangkusubroto tentang laporan perkembangan capaian target program 100 hari pemerintah.

"Saya beri kesempatakan pada UKP3 untuk mempresentasikan apa yang telah diukur atas capaian kabinet untuk mengetahui dimana posisinya dengan harapan dua minggu ke depan bisa dituntaskan," kata Presiden.

Pada akhir Januari 2009, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono serta Kabinet Indonesia Bersatu II berusia 100 hari yang menandai akhir dari Program 100 hari pertama pemerintahan tersebut.

Kepala Negara menyatakan program kerja 100 hari pemerintah merupakan landasan bagi pelaksanaan pembangunan dan program pemerintah hingga akhir masa jabatan pada 2014 mendatang.

Menko Polhukam Djoko Suyanto, sebelum rapat kabinet menyatakan, pelaksanaan program 100 hari kerja pemerintah untuk sektor polhukam sudah berjalan 100 persen termasuk peningkatan kapasitas desk anti teror.

"Termasuk peningkatan kapasitas desk anti teror, itu kan kita program 100 hari membuat rancangan Perpres untuk badan koordinasi pemberantasan terorisme, sudah jadi, tinggal teken saja," tegasnya.

Rapat kabinet berlangsung mulai pukul 13.45 WIB dan dihadiri oleh seluruh anggota Kabinet Indonesia Bersatu II.

Para menteri sudah datang sejak pukul 13.00 WIB, sementara Wakil Presiden Boediono tiba di Kantor Presiden sekitar pukul 13.20 WIB.

Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso hadir sekitar pukul 13.25 WIB.

Hadir pula tiga menteri koordinator, yaitu Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono dan Menko Perekonomian Hatta Radjasa.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010