Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB) untuk mengirimkan tim-nya ke Haiti, guna membantu pemerintah dan warga setempat, pasca gempa berkekuatan 7 Skala Richter yang memporakporandakan negara itu.
"Saya telah mengintruksikan agar kontingen Indonesia berangkat ke Haiti untuk membantu musibah yang terjadi," kata Presiden Yudhoyono, dalam pengarahannya pada jajaran SRC-PB di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsu Maarif mengatakan, pihaknya tengah melakukan segala persiapan, termasuk jumlah personel yang akan dikirim ke Haiti.
"Saya akan memantapkan koordinasi melalui rapat siang ini, terkait keberangkatan tim SRC-PB ke Haiti. Tim akan diberangkatkan Jumat (15/1)," katanya.
Gempa mengguncang pada Selasa pukul 16.53 waktu setempat atau Rabu (13/1) pukul 04.53 WIB. Ribuan orang dikhawatirkan tewas terkubur reruntuhan bangunan akibat gempa tersebut. Putusnya komunikasi menyulitkan perkiraan jumlah korban dan kerusakan.
Juru bicara Palang Merah Internasional, Paul Conneally, memperkirakan 3 juta orang terkena dampak gempa. Prioritas utama saat ini adalah mencari korban selamat yang terperangkap di reruntuhan bangunan.
Haiti merupakan negara termiskin di belahan bumi Barat. Serangkaian bencana juga menghantam Haiti belakangan ini. Tiga topan dan satu badai tropis menerjang Haiti tahun 2008 dan menewaskan 793 orang.
Bekas koloni Perancis ini juga didera ketegangan politik pada 2008 menyusul melonjaknya harga bahan pangan. Sebanyak 70 persen dari 10 juta penduduk Haiti hidup dengan uang kurang dari 2 dollar AS (Rp 19.000) per hari.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010