Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berhujan-hujan saat meninjau kesiapan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB) di Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Acara kesiapan SRC-PB diawali dengan sirene tanda demo penanggulangan acara dimulai. Kurang dari lima menit acara dimulai hujan mengguyur lokasi, namun demo tetap berlangsung.
Demo penanggulangan bencana diawali dengan foto udara untuk melihat situasi bencana oleh helikopter Bell 412 TNI Angkatan Darat. Demo dilanjutkan dengan penerjunan personel SAR oleh helikopter Bolco Badan SAR Nasional.
Usai penerjunan personel SAR, dilanjutkan dengan demo penurunan logistik oleh pesawat CN-235 TNI Angkatan Udara untuk para warga yang terkena bencana.
Tak hanya itu, dalam demo itu juga ditunjukan penyelamatan mobil yang tertimpa reruntuhan bangunan.
Selama demo, Presiden didampingi Ketua BNPB Syamsu Maarif, menyaksikan serius seluruh rangkaian. Di akhir demo, Presiden berseloroh "Hujan ini menambah realita aksi demo penanggulangan bencana,".
Usai berseloroh Presiden secara tiba-tiba berdiri dan langsung menuju lokasi gelar kesiapan alat peralatan SRC-PB yang berjarak sekitar 30 meter dari tenda kehormatan.
Aksi presiden yang tiba-tiba itu mengakibatkan ajudan dan protokol tergagap dan langsung menyusul Presiden yang berjalan tanpa payung.
Peninjauan alat peralatan SRC-PB oleh Presiden Yudhoyono pun diikuti oleh menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dan pejabat lainnya. Hujan deras yang mengguyur lokasi acara bahkan sempat mengakibatkan tenda kehormatan bocor di beberapa titik termasuk di dekat Kepala Negara duduk.
Sebelum peninjauan di lapangan, Kepala Negara menerima paparan tentang SRC-PB dari Ketua Umum Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsu Maarif.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010