Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau kesiapan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB), Kamis (15/1) pagi di Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Sebelum meninjau kesiapan, Presiden didampingi Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II menerima paparan dari Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) Syamsul Maarif tentang SRC-PB.

Dalam paparan itu, disampaikan latar belakang dibentuknya SRC-PB dan langkah operasional di lapangan antarinstansi dan lembaga terkait penanggulangan bencana.

SRC-BP telah diresmikan pada 7 Desember 2009 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma untuk wilayah Barat Indonesia dan pada 17 Desember 2009 di Pangkalan Udara Abdurahman Saleh, Malang, untuk wilayah Timur Indonesia.

Satuan reaksi cepat tersebut dibentuk untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, yang merupakan gabungan dari berbagai lembaga/instansi terkait yang digerakkan untuk melakukan penindakan awal pada kegiatan tanggap darurat. bencana secara cepat dan terpadu.

Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) Hartje Robert Winerungan mengatakan, komponen utama dalam SRC-BP adalah TNI/Polri yang didukung komponen lain antara lain Departemen Sosial, Departemen Kesehatan dan Departemen Pekerjaan Umum.

"SRC-BP berkekuatan 550 personel yang berasal dari 14 instansi dan 3.000 personel dari 19 instansi lainnya, yang siap digerakkan setiap saat untuk tanggap darurat atas perintah BNPB," ujarnya.

Usai menerima paparan, Presiden meninjau seluruh alat dan perlengkapan yang dimiliki SRC-BP dalam mengemban misinya dalam penanggulangan bencana.

Presiden dijadwalkan memberikan pengarahan kepada seluruh jajaran SRC-BP udai peninjauan kesiapan.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010