Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan yang memasarkan produknya melalui jejaring sosial semakin tumbuh belakangan ini, bahkan pemasaran berbayar melalui banner, iklan berbentuk teks dan iklan pencari, serta pemasaran melalui Facebook dan MySpace adalah sebagian kecilnya.

Menurut Jack Myers, layaknya dikutip lembaga survei dan riset pemasaran ber-Internet e-Marketer (www.marketer.com), sistem marketing di jejaring sosial selebihnya sulit untuk dilacak karena uang yang digunakan termasuk dalam beberapa anggaran, termasuk humas, dan riset di perusahaan.

Peneliti senior dari lembaga yang berkantor pusat di Amerika Serikat (AS) itu memperkirakan, pemasar menghabiskan sekira 800 juta dolar AS pada 2009 untuk pemasaran dalam jejaring sosial, pemasaran dari mulut ke mulut, dan pemasaran percakapan, yang tidak termasuk pemasaran melalui jejaring sosial. Jumlah tersebut diperkirakan naik menjadi sejuta dolar AS pada tahun 2010.

Uang yang dihabiskan untuk pemasaran melalui jejaring sosial saja senilai 1,2 juta dolar ASpada tahun 2009. Jumlah tersebut diprediksi akan naik 7.1 persen pada tahun 2010.

"Mulai 2010 biaya akan mengarah pada membuat dan mempertahankan halaman penggemar, mengatur promosi atau menjangkau jejaring sosial, dan mengukur dampak keberadaan jaringan sosial pada kondisi dan penjualan merk," tulis Debra Aho Williamson dalam laporan yang berjudul "Social Network Ad Spending: 2010 Outlook". Membayar iklan tidak menjadi fokus utamanya. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010