Bangkalan (ANTARA News) - PLN Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mengaku telah memberikan sosialisasi terhadap masyarakat terkait pemadaman aliran listrik terhadap pelanggan.
Pernyataan ini disampaikan Menejer PLN UPJ Bangkalan, Taufik Santoso, Rabu, menanggapi protes para pelanggan dan anggota DPRD Bangkalan tentang pemadaman listrik di wilayah tersebut yang dinilai tanpa adanya sosialisasi terlebih dahulu kepada para pelanggan.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan PLN Kamal dan PLN Blega untuk melakukan sosialisasi terhadap pelanggan terkait adanya jadwal pemadaman aliran listrik dari PLN Pamekasan," kata Taufik Santoso.
Taufik menjelaskan, pemadaman aliran listrik terhadap pelanggan merupakan salah satu langkah yang dilakukan PLN untuk mengurangi beban yang sangat besar. Serta pemadaman aliran listrik juga disebabkan cuaca buruk yang akhir-akhir ini terjadi.
"Kami tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa masyarakat, sehingga pihak PLN memadamkan aliran listrik ketika cuaca sedang tidak bersahabat," ungkapnya.
Menurut Taufik, pihaknya meminta pada masyarakat agar mengurangi pemakaian listrik. Dengan cara memakai listrik sesuai dengan kebutuhan. Sehingga tidak akan terjadi pemadaman aliran listrik secara bergilir seperti saat ini.
"Sekarang, kami masih berkonsentrasi untuk perbaikan dan penormalan aliran listrik. Dimana sepanjang jembatan tol Suramadu telah berlangsung pemasangan kabel tegangan tinggi untuk pasokan aliran listrik ke Madura," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bangkalan, Mukaffi Anwar, mengatakan, jika PLN UPJ Bangkalan tidak bisa mengatasi persoalan tersebut, pihaknya berencana akan memanggil PLN Jawa Timur.
"Belakang ini banyak warga yang mengadu kepada kami, jika sering terjadi pemadaman aliran listrik tanpa pemberitahuan sebelumnya," kata Mukaffi.
Mukaffi menambahkan, pemadaman aliran listrik sering terjadi pada sore dan malam. Bahkan, ada salah satu dearah yang padam hingga sehari semalam. Sehingga merugikan masyarakat sebagai pelanggan dari PLN.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010