"Kegiatan membaca bisa mendekatkan hubungan orang tua dan anak jika dilakukan bersama dan saling berdiskusi atau menceritakan kembali apa yang sudah dibaca," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Jumat.
Baca juga: Perpusnas: PJJ peluang tingkatkan kegemaran membaca
Dia menjelaskan bahwa membaca buku bisa menjadi alternatif terbaik untuk mengisi kegiatan anak.
"Dengan membaca buku yang bervariasi tentunya variasi wawasan juga akan bertambah," katanya.
Kendati demikian, kata dia, pada saat ini anak memiliki banyak alternatif bacaan lain selain buku.
"Misalkan bahan bacaan di media sosial, internet dan lain sebagainya," katanya.
Dia menambahkan bahwa pendampingan orang tua sangat diperlukan untuk mengarahkan anak dalam memilih bahan bacaan yang sesuai usia atau minatnya.
"Dengan demikian kuncinya adalah pada pendampingan orang tua," katanya.
Baca juga: Berkat guru, kegiatan membaca tidak terhenti saat pandemi
Sebelumnya akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Wisnu Widjanarko mengatakan orang tua perlu menumbuhkan minat baca pada anak dengan cara memberikan pendampingan dan perhatian.
"Orang tua perlu mendampingi dan memperhatikan anak-anak mereka saat sedang membaca buku," katanya.
Wisnu yang merupakan dosen komunikasi keluarga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman tersebut mengatakan orang tua juga harus senang membaca sehingga menjadi teladan bagi anak.
"Orang tua juga harus menjadi rekan berdiskusi ketika anak bertanya tentang seputar yang dibacanya," katanya.
Dia menambahkan bahwa membaca bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan positif selama pandemi COVID-19.
Baca juga: Duta Baca: Orang tua bantu anak gemar membaca
Baca juga: Mendikbud akan ubah buku pelajaran untuk perbaiki kemampuan literasi
Baca juga: Pegiat literasi minta masyarakat perbanyak membaca saat pandemi
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020