Waktu yang diperlukan untuk perawatan jet akan lebih singkat dan ketersediaannya juga meningkat secara signifikan, menjamin kekuatan tempur Angkatan Udara di garis depan,
Taichung (ANTARA) - Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen pada Jumat bersumpah akan membela wilayahnya dengan angkatan udara yang kuat ketika ia meluncurkan pusat perawatan jet tempur F-16 termutakhir --yang didukung oleh Amerika Serikat (AS), di tengah ketegangan China-AS.
Latihan militer China dan AS di kawasan Laut China Selatan meningkatkan kekhawatiran akan konflik keduanya terkait Taiwan --yang dianggap Pemerintah China sebagai bagian dari wilayahnya, namun dianggap oleh otoritas Taiwan sebagai negara sendiri bernama resmi Republik China.
"Dibutuhkan kapabilitas pertahanan yang solid, bukan membungkuk dan patuh, untuk membela kedaulatan Republik China dan mempertahankan perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Tsai dalam upacara peluncuran di Taichung.
Tsai menyebut bahwa pusat perawatan itu menandai tonggak upayanya dalam jangka panjang untuk membangun industri pertahanan Taiwan.
"Waktu yang diperlukan untuk perawatan jet akan lebih singkat dan ketersediaannya juga meningkat secara signifikan, menjamin kekuatan tempur Angkatan Udara di garis depan," kata Tsai.
Sebelumnya, Tsaimemprotes peningkatan aksi latihan militer China dan pada Kamis (27/8) menyebut bahwa tindakan itu meningkatkan risiko konflik yang disengaja.
Pusat perawatan jet tempur F-16, yang dipimpin oleh perusahaan produsen senjata AS, Lockheed Martin, dan Perusahaan Pengembangan Industri Kedirgantaraan Taiwan (AIDC), merupakan contoh terkini kerja sama militer Taiwan-AS.
Kepala AIDC Ma Wan-june mengatakan bahwa pusat perawatan jet tempur itu akan memberikan pelayanan untuk F-16 milik Angkatan Udara Taiwan dan perusahaan berencana untuk mengembangkannya sebagai pusat perawatan F-16 di kawasan.
Tahun lalu, AS menyetujui penjualan jet tempur senilai delapan miliar dolar AS (setara Rp117 triliun) kepada Taiwan--sebuah kesepakatan dagang yang membuat armada F-16 Taiwan menjadi lebih dari 200 unit, yang terbesar di Asia.
AS sendiri tidak mempunyai ikatan diplomatik dengan Taiwan, namun merupakan pendukung internasional serta pemasok utama senjata bagi Taiwan.
Sementara itu, China pada Juli menyatakan akan menjatuhkan sanksi kepada Lockheed Martin atas keterlibatan perusahaan itu dalam penjualan senjata ke Taiwan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Taiwan akan tingkatkan belanja pertahanan untuk hadapi tekanan China
Baca juga: AS setuju jual senjata Rp31 triliun kepada Taiwan
Baca juga: China akan beri sanksi perusahaan AS yang menjual senjata ke Taiwan
Lima pesawat tempur F-16 C/D Block 52ID tiba di Pekanbaru
Penerjemah: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020