"Sidak pada Minggu (10/1) malam tidak akan berhasil tanpa bantuan Pak Patrialis Akbar," kata Denny di Gedung MK di Jakarta, Rabu.
Ia memaparkan, sidak diawali dengan koordinasi Satgas Pemberantasan Mafia Hukum dengan Menkumham, baru kemudian Satgas bergerak ke Rutan Pondok Bambu pukul 19.00 WIB sampai dua jam kemudian.
Denny menegaskan, Patrialis yang menghubungi Kepala Rutan Pondok Bambu agar Satgas diberikan akses seluas-luasnya untuk memeriksa dan mengevaluasi rutan tersebut.
"Menkumham menelepon agar akses kepada Satgas diberikan 100 persen penuh," katanya.
Denny juga mengatakan, sidak tersebut hanyalah alat kejut dan di masa mendatang kemungkinan akan dilakukan kembali inspeksi ke sejumlah lapas dan rutan.
Dalam sidak di Pondok Bambu tersebut, Satgas menemukan sejumlah ruangan yang dilengkapi fasilitas, seperti TV LCD dan fasilitas pemutar film, yang dinikmati sejumlah narapidana seperti terpidana suap Artalyta Suryani.
Akibat sidak tersebut, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar di Jakarta, Selasa (12/1) menonaktifkan Kepala Rutan Pondok Bambu Sarju Wibowo terkait kasus penggunaan fasilitas khusus bagi narapidana dan tahanan, dan posisinya diganti Catur Budi Patayatin.
Patrialis juga menegaskan, pemeriksaan juga dilakukan tidak hanya terbatas kepada tingkat kepala rutan tetapi pada semua lini.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010