Singapura (ANTARA News) - Harga minyak lebih rendah di perdagangan Asia Rabu di tengah tanda-tanda pelemahan permintaan energi di Amerika Serikat yang merupakan konsumen minyak terbesar dunia, kata analis seperti dikutip AFP.

Kontrak utama New York untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman Februari turun 89 sen ke posisi 79,90 dolar per barel.

Minyak mentah Laut Utara Brent juga untuk pengiriman Februari turun 84 sen menjadi 78,46 dolar per barel.

Tanda-tanda melemahnya permintaan energi Amerika Serikat muncul setelah Lembaga Perminyakan Amerika (API- American Petroleum Institute) melaporkan Selasa bahwa cadangan minyak mentah di negara itu naik 1,206 juta barel.

Cadangan bensin meningkat lebih dari enam juta barel pada pekan terakhir, dengan cadangan minyak sulingan termasuk minyak pemanas naik 3,6 juta barel.

"Minyak sulingan menunjukkan peningkatan 3,6 juta barel di mana sedikit lebih besar dari pada yang diperkirakan publik," kata Clarence Chu, pedagang minyak pada Hudson Capital Energy di Singapura.

Angka-angka API itu muncul sebelum laporan mingguan utama Departemen Energi AS (DoE) yang dijadwalkan diterbitkan Rabu ini dan terus dimonitor secara luas untuk petunjuk dalam permintaan di pengguna energi terbesar dunia itu.

Para analis yang dipoling oleh Dow Jones News memperkirakan laporan DoE menunjukkan kenaikan sebanyak satu juta barel dalam cadangan minyak mentah dalam pekan terakhir dan cadangan gasolin juga meningkat dengan margin yang sama.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010