Ash Shabaab, yang dikatakan oleh Washington sebagai wakil al Qaida di wilayah itu, ingin menerapkan hukum Syariah Islam yang keras di negara Tanduk Afrika yang anarkis dan tidak memiliki pemerintah pusat sejak 1991 itu.
Para petempurnya dan anggota milisi Ahlu Sunnah wal Jamaah, yang bersahabat dengan pemerintah dan menyokong versi Islam yang lebih moderat, bentrok di Wabho, Warhole dan Balawayne di Somalia Tengah.
"Sedikitnya 14 orang tewas dan 22 orang yang lain terluka di Warhole. Kebanyakan korban adalah petempur dari kedua belah pihak," Ali Yasin Geddi, wakil ketua kelompok perdamaian dan hak asasi manusia Elman, menjelaskan kepada Reuters.
"Sejauh ini 250 keluarga, sebagian besar penggembala di pedesaan, telah melarikan diri karena khawatir pertempuran mungkin akan meluas ke tempat lain."
Sejak awal 2007, bentrokan sedikitnya telah menewaskan 19.000 orang. Badan-badan keamanan Barat mengatakan gerilyawan, termasuk gerilyawan asing, telah menemukan tempat perlindungan yang aman di tengah bentrokan itu.
Beberapa warga menyatakan pertempuran di Warhole dimulai Senin dan berlanjut di Wabho, tempat gerilyawan ash Shabaab mundur.
"Kendaraan-kendaraan bersenjata Ahlu Sunna mengambilalih Warhole kemarin siang dan petempur mereka berada di jalanan," warga Farhan Ali mengatakan kepada Reuters melalui telepon.
Pertempuran di kota Balawayne, yang strategis di Somalia Tengah, menewaskan sedikitnya 13 orang pada Ahad dan Senin.
Beberapa warga menyatakan 13 orang yang lain tewas Selasa, ketika kedua belah pihak saling menggempur pihak lain dengan granat. Ratusan warga melarikan diri dari kota itu.
Badan pengungsi PBB UNHCR menyatakan, Selasa, pertempuran di Somalia Tengah dan Selatan dalam beberapa pekan terakhir telah mengusir lebih banyak pengungsi ke negara-negara yang berdekatan.
UNHCR menyebutkan 3.000 orang Somalia tercatat sebagai pengungsi di Ethiopia pada Desember dan 4.175 terdaftar di kamp pengungsi Dadaab di Kenya sejak Desember. Badan PBB itu menyatakan jumlah seluruhnya pengungsi Somalia di kawasan tersebut sekarang 560.000 lebih.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010