New York, (ANTARA News) - Sebanyak 18 kota disodorkan sebagai tawaran AS untuk penyelenggaraan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 pada Selasa waktu setempat, namun Chicago tidak masuk dalam daftar tersebut.

Ke-18 kota tersebut termasuk New York, Los Angeles, Miami, Dallas dan Boston, yang memiliki stadion rata-rata berkapasitan 78.000 tempat duduk, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Sementara itu kota lain yang akan disodorkan dalam penawaran tersebut akan dipaparkan kepada FIFA pada 14 Mei adalah Atlanta, Baltimore, Denver, Houston, Indianapolis, Kansas City, Nashville, Philadelphia, Phoenix, San Diego, Seattle, Tampa dan Washington D.C.

AS pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 1994.

Menjawab tentang tidak dimasukkannya Chicago dalam daftar, presiden Sepakbola AS Sunil Gulati mengatakan: "Saya pikir ada sedikit kejenuhan Olympiade,`.

"Mereka memiliki pergulatan waktu yang berat dengan persyaratan FIFA dan ketika kami melakukan pendekatan, mereka masih trauma terhadap kegagalan tawaran Olimpiade 2016," kata Gulati.

"Dan di kelompok ini, Soldier Field merupakan salah satu stadion terkecil," tambahnya.

Chicago, sama seperti kota-kota lainnya yang terpilih, juga memiliki satu tim liga utama sepakbola.

Chicago, Detroit, Orlando dan San Francisco -- semuanya merupakan tuan rumah Piala Dunia 1994 -- berada di antara sembilan kota yang tersingkir selama evaluasi terakhir yang dilakukan komite penawaran AS.

Gulati mengatakan dirinya mempertimbangkan Australia dan Qatar sebagai saingan kuat bagi AS untuk perebutan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 pada 2 Desember mendatang.

"Jika sebagian orang berfikir bahwa 2018 akan disabet Eropa, maka kami senang menjadi yang 2022," katanya.

"Jika satu Piala Dunia direbut Eropa...maka saya pikir Australia pasti sangat agresif untuk memenangi penawaran dan Qatar juga saya rasa tertarik.

"Satu keuntungan yang kami miliki adalah bahwa di wilayah kami hanya menjadi penawar, ada lima penawar di Asia," katanya sambil menyebutkan Indonesia, Jepang, Korel, Australia dan Qatar.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010