Dalam kurun waktu sepekan ini, Thethelo menyerang ratusan unggas

Gorontalo (ANTARA) - Penyakit 'New Castle Disease' atau sering disingkat ND, dikenal dengan nama Thethelo, menjadi penyebab matinya ratusan unggas di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, secara mendadak.

"Dalam kurun waktu sepekan ini, Thethelo menyerang ratusan unggas baik bebek maupun ayam di daerah ini. Bahkan peristiwa terbaru terjadi, di Desa Kota Jin Utara, Kecamatan Atinggola," ujar kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Gorontalo Utara, Asrin Menu, di Gorontalo, Jumat.

Ia mengatakan, langsung menurunkan tim dari bidang terkait beserta satu orang dokter hewan, untuk mengecek langsung kematian bebek di Desa Kota Jin Utara.

Hasilnya, melalui tes cepat (rapid test) puluhan bebek tersebut nonreaktif H5N1 atau flu burung, sama dengan puluhan ayam yang mati mendadak di Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang.

Memang secara fisik pada kematian unggas katanya, Thethelo mirip dengan flu burung, namun tes cepat yang dilakukan menyatakan tidak.

Perubahan dari musim hujan ke musim kemarau, bahkan dalam minggu terakhir ini intensitas hujan cukup sering dengan cuaca panas, menjadi penyebab serangan Thethelo, katanya.

Baca juga: Ribuan unggas mati terinfeksi flu burung di Trenggalek

Baca juga: Unggas mati mendadak di Pati positif flu burung

Pihak Disnakkeswan, akan terus melakukan pemantauan serta edukasi kepada masyarakat pemilik unggas khususnya ayam yang cukup mendominasi usaha peternakan di tingkat lokal, katanya.

"Edukasi yaitu dengan menyiapkan kandang yang baik untuk ayam dan bebek sebagai tempat bertelur, menetas dah bertengger," katanya.

Menerapkan teknis peternakan yang baik dengan menyiapkan kandang, memberi pakan yang baik, serta menjaga kebersihan lokasi peternakan.

"Ini berlaku untuk peternak konvensional maupun pelaku usaha peternakan yang tersebar di 11 kecamatan," katanya.

Ia memastikan, saat ini daerah itu masih bebas H5N1, namun masyarakat diminta waspada dengan menerapkan pola peternakan yang baik untuk menghasilkan produksi ternak sebagai komoditas pangan yang aman.

Baca juga: Unggas di Minahasa Tenggara yang mati mendadak menjadi 788 ekor

Baca juga: Kulon Progo teliti penyebab kematian mendadak ribuan unggas

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020