Dengan adanya konektivitas antarmoda ini kami harap dapat memulihkan perekonomian nasional dengan menarik lebih banyak wisatawan ke Yogyakarta
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dengan telah diresmikannya Bandara Internasional Yogyakarta oleh Presiden Joko Widodo diharapkan dapat membantu menarik wisatawan lokal dan mancanegara dalam pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19.
Menhub Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan kawasan wisata Candi Borobudur merupakan salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Bandara YIA senilai Rp11,3 triliun
Sehingga, menurut dia, konektivitas antarmoda dari Bandara YIA menuju candi Borobudur harus ditingkatkan dengan memperhatikan dan mengutamakan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus COVID-19 dan menciptakan masyarakat yang aman dan produktif.
Untuk itu, Menhub Budi memastikan adanya dukungan transportasi antarmoda untuk memudahkan pergerakan penumpang dari Bandara menuju kota Yogyakarta dan destinasi wisata dengan menyediakan Angkutan Pemadu Moda Damri, SetelQu, taksi bandara, taksi online dan kereta api melalui stasiun Wojo (sekitar 10 menit dari Bandara).
Ke depannya, lanjut dia, jalur kereta akan langsung masuk ke dalam area Bandara.
"Dengan adanya konektivitas antarmoda ini kami harap dapat memulihkan perekonomian nasional dengan menarik lebih banyak wisatawan ke Yogyakarta. Kami optimistis kedepannya Bandar Udara Internasional Yogyakarta mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah DI Yogyakarta sekitarnya dan Indonesia pada umumnya," katanya.
Budi juga memberikan apresiasi kepada PT Angkasa Pura I yang menyediakan area tenan di Bandara YIA untuk UMKM seluas 1.500 meter persegi di dalam terminal yang dapat menampung 300 UMKM dan area seluas 880 meter persegi di Gedung Penghubung yang dapat mengakomodir 170 UMKM. Area tenan tersebut diberi nama Pasar Kotagede.
"Saya mengapresiasi adanya perhatian kepada UMKM sehingga dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dan membantu upaya pemulihan ekonomi nasional. Saya harap UMKM ini dapat menjual barang khas Yogyakarta dan Jawa Tengah sehingga dapat menarik perhatian para turis. Selain mendapatkan keuntungan sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia ke turis mancanegara," tutur Menhub.
Sebagai pengganti Bandara Adisutipto, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) memiliki Terminal Penumpang dengan luas sebesar 219.000 meter persegi yang dapat melayani 20 juta penumpang per tahun dengan nilai investasi sebesar Rp10,08 triliun.
Untuk fasilitas sisi udara, landasan pacu bandara ini memiliki dimensi 3.250 meter x 45 meter dengan nilai PCN 93 F/C/X/, sehingga dapat melayani pesawat terberat seperti Boeing B-777 dan pesawat terbesar seperti Airbus A380.
Bandara Internasional Yogyakarta saat ini melayani 20 rute domestik dan dua rute internasional yaitu Singapura dan Kuala Lumpur serta memiliki potensi yang besar untuk menambah rute domestik (Manado, Kupang, Labuan Bajo) dan rute internasional seperti Jeddah, Madinah, Sydney, Melbourne, Hong Kong dan Bangkok.
Guna mendukung operasional Bandar Udara Internasional Yogyakarta dari sisi layanan navigasi penerbangan, Perum LPPNPI membangun Gedung ATC Tower, Gedung Administrasi dan Gedung Operasional pada lahan seluas 15.651 meter persegi dengan nilai investasi sebesar Rp87,1 miliar. Untuk Gedung Tower ATC dibangun setinggi 39,5 meter (delapan lantai) dan dilengkapi fasilitas seperti Tower Set, Radar Monitoring, Radio VHF, Telepon Direct Speech dan ATIS.
Dalam aspek keselamatan, desain struktur bandara didesain untuk mitigasi terhadap gempa, tsunami, likuifaksi, erupsi abu vulkanik dan banjir dengan melibatkan panel ahli dari Jepang dan Tim Pakar Akademisi UGM, ITB, ITS dan UNDIP. Pada bandara ini juga dilengkapi bangunan Crisis Centre.
Untuk meningkatkan kenyamanan, pelayanan dan memberikan pengalaman kepada pengguna jasa bandar udara, desain Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Yogyakarta mengusung konsep kearifan lokal dengan melibatkan 46 seniman lokal DIY untuk pekerjaan Art Work antara lain filosofi ornamen kepala kolom lantai 3 adalah Ronce Melati dan ornamen dinding adalah Bunga Wijaya Kusuma yang merupakan kearifan budaya Jawa terutama Yogyakarta.
Baca juga: Presiden Jokowi yakin Bandara Yogyakarta bakal jadi bandara teramai
Baca juga: Sebanyak 3.355.660 penumpang gunakan jasa penerbangan di YIA
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020