Saluran Banjir Kanal Barat yang dikeruk oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat itu dimulai dari titik Pintu Air Karet hingga Jembatan Roxy.
"Ini program bersama dengan wilayah lain. Namanya 'Gerebek Lumpur', seminggu kemarin sudah dilakukan di wilayah utara, untuk di Jakarta Pusat pengerukan mulai dilakukan dalam waktu dekat. Saat ini kita sedang sosialisasi ke warga sekitar," ujar Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Pusat Saiful saat ditemui di Gedung Wali Kota Jakarta Pusat, Jumat.
Saiful menyebutkan pihaknya akan menurunkan lima buah alat berat berjenis amphibi untuk mengeruk saluran Banjir Kanal Barat dengan rata-rata kedalaman tiga meter.
"Selain amphibi, kita turunkan juga 10 truk untuk mengangkat lumpur ke tempat penampungan lumpur dan 50 petugas setiap harinya," kata Saiful.
Baca juga: Banjir surut, Wali Kota Jakbar pimpin gerebek sampah dan lumpur
Baca juga: DKI kerahkan 8.000 personel untuk Grebek Lumpur hindari genangan
Baca juga: Sudin SDA Jakpus menormalisasi tiga sungai besar antisipasi banjir
Sama seperti pengerukan-pengerukan di saluran kali di wilayah Jakarta Pusat lainnya, padatnya penduduk yang bermukim di bantaran kali dekat saluran Banjir Kanal Barat menjadi tantangan bagi SDA Jakarta Pusat menyelesaikan pengerukan itu.
"Akses untuk kendaraan-kendaraan kita memang sulit karena jalurnya sempit, banyak juga kan rumah-rumah di bantaran kali itu. Nah jadi nanti lumpur-lumpur itu diambil di satu titik, itu di Jalan Inspeksi," kata Saiful.
Secara keseluruhan program "Gerebek Lumpur" itu direncanakan rampung pada akhir Desember 2020.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020