London (ANTARA News/AFP) - Euro naik kembali terhadap dolar AS pada Selasa, membalikkan kerugian pada awal perdagangan karena pedagang menepis berita hasil perusahaan AS mengecewakan, kata para dealer.

Mata uang tunggal Eropa pada akhir perdagangan berada pada 1,4526 dolar terhadap 1,4514 dolar akhir Senin di New York. Euro pada hari sebelumnya jatuh ke 1,4497 dolar, karena pedagang mengambil keuntungan.

Dolar diperdagangkan pada 90,85 yen, turun dari 92,13 yen pada Senin.

Euro berada di bawah banyak tekanan sepanjang hari karena investor bereaksi terhadap lemahnya hasil pendapatan perusahaan di Amerika Serikat, mencari keluar dari "safe haven" dolar AS.

Wall Street menurun pada pembukaan Selasa setelah hasil kuartalan mengecewakan dari raksasa aluminium Alcoa menyuntikkan kehati-hatian ke pasar.

Patrick O`Hare dari Briefing.com mengatakan Alcoa gagal untuk menghasilkan kepercayaan baik di baris atas, pendapatan, atau garis bawah, keuntungan.

"Itu adalah memalukan memulai musim pelaporan pendapatan kuartal keempat, sebagai komponen Dow Alcoa kurang dari konsensus pendapatan perkiraan analis," katanya.

Tetapi dolar pada akhir perdagangan Eropa Selasa tidak mampu mempertahankan kenaikannya dan mulai menurun terhadap euro.

Dolar juga dihukum oleh publikasi dari defisit perdagangan AS, yang melebar pada November ke tertinggi 10 bulan pada impor, menunjukkan adanya pemulihan ekonomi berada di jalurnya dan mendorong pedagang untuk mencari mata uang berisiko seperti euro.

Defisit barang dan jasa untuk bulan kedua dari belakang pada 2009 melompat menjadi 36,4 miliar dolar dari revisi 33,2 miliar dolar pada Oktober, karena impor tumbuh lebih cepat daripada ekspor, Departemen Perdagangan mengatakan dalam sebuah laporan.

Defisit AS, melebihi perkiraan 34,68 miliar dolar AS oleh sebagian besar ekonom, mencapai tingkat tertinggi sejak Januari 2009.

Sementara itu para pedagang mata uang mengawasi Bank Sentral Eropa (ECB) yang secara luas diperkirakan mempertahankan suku bunga pada rekor rendah 1,0 persen pada Kamis.

"The ECB akan mengindikasikan bahwa suku bunga resmi akan ditahan untuk beberapa waktu lagi," kata ekonom Capital Economics, Jennifer McKeown karena pengangguran mencapai rekor zona euro 10 persen dan jatuhnya penjualan ritel menimbulkan kekhawatiran pemulihan bisa menurun.

Di samping itu, "krisis Yunani saat ini telah menggerakkan kembali masalah struktural EMU (Uni Moneter Eropa) ke dalam pusat perhatian," kata Ekonom Commerzbank, Joerg Kraemer.

Di seberang benua, ada kekhawatiran bahwa masalah fiskal serius Yunani dan di tempat lain mengancam kredibilitas zona euro. Ekonom ECB Juergen Stark secara terbuka telah memperingatkan bahwa Athena tidak harus mengharapkan talangan Uni Eropa.

Utang publik Yunani diperkirakan 113 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2009 dan ditetapkan untuk meningkat lebih lanjut tahun ini dibandingkan dengan limit Uni Eropa 60 persen.

Di London pada Selasa, euro berpindah tangan pada 1,4526 dolar terhadap 1,4514 dolar pada akhir Senin, pada 131,99 yen (133,71), 0,8976 pound (0,9007) dan 1,4760 franc Swiss (1,4747).

Dolar berdiri di 90,85 yen (92,13) dan 1,0160 franc Swiss (1,0157). Pound berada pada 1,6183 dolar (1,6107).

Di London Bullion Market, harga emas tergelincir ke 1.151,25 dolar per ons dari 1.153 dolar AS pada Senin.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010