New York (ANTARA News) - Beberapa hari menjelang satu tahun pelantikannya --pada 20 Januari 2009 sebagai pemimpin baru Amerika Serikat, popularitas Presiden Barack Obama cenderung mengalami penurunan, terutama menyangkut kemampuannya menangani masalah-masalah dalam negeri.
Hasil jajak pendapat terbaru CBS News Poll yang dilansir media AS, Selasa, menunjukkan tingkat popularitas Obama turun menjadi 46 persen.
Persentase tersebut merupakan penurunan terendah dalam satu tahu terakhir --berada di bawah 50 persen.
Sebelumnya pada tahun lalu, dukungan terhadap presiden kulit hitam pertama AS itu cenderung selalu berada di atas 50 persen, bahkan tingkat popularitas Obama mencapai hampir 70 persen pada April 2009 dan lebih dari 60 persen saat ia baru saja dilantik sebagai presiden AS pada Januari 2009.
Menurut jajak CBS News Poll yang dilakukan pada 6-10 Januari 2010 terhadap 1.216 warga AS itu, faktor yang membuat popularitas Obama menurun adalah upaya penanganannya terhadap dua masalah dalam negeri, yaitu ekonomi dan kesehatan.
Baru kali inilah Obama mendapat tingkat terendah dukungan di kedua masalah itu.
Hanya 41 persen responden jajak CBS yang setuju dengan cara Presiden Obama menangani masalah ekonomi, yang dianggap sebagian besar masyarakat AS sebagai masalah paling berat saat ini.
Adapun dalam hal reformasi pelayanan kesehatan --yang saat ini masih terus diperdebatkan di Kongres, hanya 36 prosen responden yang setuju dengan cara Obama. Selebihnya, yaitu 54 prosen, tidak setuju.
Namun demikian, Obama sang penerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2009 juga mendapatkan peningkatan dukungan, terutama menyangkut masalah internasional dan upayanya menangani ancaman terorisme.
Sebanyak 46 persen responden setuju dengan cara Obama menangani masalah konflik di Afghanistan dan 52 prosen mendukung tindakannya menghadapi ancaman terorisme.
Lebih khusus menyangkut upaya serangan teroris oleh warga Nigeria terhadap pesawat Northwest 253 di Detroit pada 25 Desember 2009 lalu --namun berhasil digagalkan, sebanyak 57 prosen warga Amerika yang diwawancarai untuk CBS News Poll menyatakan setuju dengan reaksi yang diberikan pemerintahan Obama.
Beberapa saat setelah insiden itu terjadi, Presiden Obama langsung memerintahkan pihak terkait untuk meninjau ulang sistem pengawasan nasional dan peraturan keselamatan penerbangan.
Ia juga meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam hal pengamanan nasional untuk meningkatkan tekanan terhadap para teroris yang berniat menyerang AS. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010