Pekalongan (ANTARA News) - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mendesak para penegak hukum menuntaskan kasus Bank Century (BC) yang penanganannya selama ini terkesan berlarut-larut.
Puluhan mahasiswa yang sebelumnya menggelar unjuk rasa di Monumen Perjuangan Rakyat Pekalongan, di Pekalongan, Selasa (12/1) sore itu menyatakan prihatin terhadap tindakan para penegak hukum yang terkesan lemah dalam mengatasi kasus dugaan korupsi itu.
"Mengapa penegak hukum terkesan begitu tak berdaya melawan koruptor, padahal ketika mereka berhadapan dengan pelaku teroris bisa bersikap tegas," kata Kordinator Lapangan Aksi KAMMI Pekalongan, Muhrofin.
Pada kesempatan itu mereka juga menyatakan sikapnya menyangkut ketidakberdayaan penegak hukum yang telah memberikan fasilitas mewah terhadap pelaku koruptor di sejumlah rumah tahanan.
Kemewahan fasilitas di ruang tahanan pelaku koruptor seperti Artalyta Suryani, Lien Marita, Darmawati Dareho, Ines Wulandari, dan Eri Fuad di Rutan Pondok Bambu telah membuktikan jika mereka masih merasa lebih kuat ketimbang aturan hukum.
Kondisi tersebut, katanya, sangat berbeda dengan proses penuntasan kasus BC yang kini terkesan berlarut-larut.
"Karena itu, kita harus terus mengawal penuntasan kasus BC dan jangan sampai mahasiswa kehabisan energi. Mari kita perangi korupsi," katanya.
KAMMI Pekalongan juga menyampaikan tuntutan pada penegak hukum agar mereformasi diri dan memberantas mafia hukum yang kini masih bebas berkeliaran.
Meskipun diwarnai hujan lebat, unjuk rasa itu berjalan secara tertib dan mereka mendapatkan pengawalan aparat Polresta Pekalongan dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pekalongan.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010