Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Selasa, seolah berseri karena saham-saham unggulan harganya menguat akibat dominannya aksi beli.

Indeks Harga Saham Gabungan BEI ditutup naik tajam 27,347 poin (1,04 persen) ke posisi 2.659,551, sedangkan indeks LQ-45 lebih baik 6,324 (1,22 persen) dibanding posisi penutupan Senin kemarin dan ditutup pada 525,086.

Analis PT Millenium Danatama Sekuritas, Ahmad Riyadi, memperkirakan indeks BEI bisa mencapai 2.700 poin dalam pekan ini karena dana asing yang masuk pasar cukup besar.

Pelaku pasar asing, menurut Riyadi, tidak hanya bermain di pasar modal tetapi juga membeli surat utang negara seperti Sertifikat Bank Indonesia, obligasi pemerintah (SUN).

Namun itu akan membawa konsekuensi terhadap beban pemerintah dalam membayar bunga yang cukup tinggi.

Kejayaan indeks BEI (dulu bursa efek Jakarta) yang mencapai 2.800 pada Desember 2007 kemungkinan akan terulang pada tahun in.

Faktor lain yang memungkinkan hal itu adalah kemungkinan masuknya emiten baru tahun ini yang akan mendongkrak nilai kapitalisasi pasar.

Hal yang diperkirakan akan menghambat pergerakan indeks BEI antara lain adalah kasus Bank Century dan suhu politik yang masih bergejolak.

Saham-saham yang mendongkrak kenaikan indeks BEI antara lain, HM Sampoerna yang naik Rp750 menjadi Rp11.550, saham Indo Tambang Mega bertambah Rp650 menjadi Rp33.600, saham Gudang Garam menguat Rp650 menjadi Rp23.800.

Kemudian United Tractor naik Rp600 menjadi Rp17.850, saham Astra Int menguat Rp250 menjadi Rp35.200, saham BCA naik Rp200 menjadi Rp5.30, saham BRI menguat Rp200 menjadi rp7.900, dan saham Danamon bertambah Rp125 menjadi Rp4.725 dan saham P Gas naik Rp50 menjadi Rp3.900.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010