Polda Metro Jaya akan mengabulkan permohonan penundaan pemeriksaan yang diajukan Hadi Pranoto
Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya menyatakan Kesehatan Hadi Pranoto selaku terlapor dalam kasus dugaan penyebaran kabar bohong tidak bermasalah terkait pengajuan penundaan pemeriksaan karena alasan kesehatan.
"Kita kan sempat mengecek, menurut yang bersangkutan dia bilang drop tapi setelah dilakukan pemeriksaan kepada Bid Dokkes Polda Metro Jaya sebenarnya tidak apa-apa," kata Kepala Bidang Humas POlda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Kamis.
Baca juga: Polda Metro belum berencana panggil ulang Anji
Meski demikian, Yusri mengatakan penyidik Polda Metro Jaya akan mengabulkan permohonan penundaan pemeriksaan yang diajukan Hadi Pranoto karena salah satu poin pertanyaan dalam pemeriksaan apakah pihak yang diperiksa dalam kondisi sehat.
"Karena di dalam pemeriksaan kan ada satu poin pertanyaan apa dalam keadaan sehat jasmani," tuturnya
Lebih lanjut, Polda Metro Jaya akan terus berkomunikasi dengan pihak kuasa hukum Hadi Pranoto untuk memastikan kapan yang bersangkutan bisa dimintai keterangan dalam perkara yang ikut menyeret musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji.
Baca juga: Polda Metro Jaya jadwalkan ulang pemeriksaan Hadi Pranoto
"Kita tetap berkoordinasi dengan pengacaranya untuk bisa menghadirkan secepatnya, mudah-mudahan yang bersangkutan bisa sehat," pungkasnya.
Anji bersama Hadi Pranoto dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Cyber Indonesia terkait dugaan penyebaran berita bohong obat COVID-19 melalui kanal Dunia Manji di YouTube.
Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid menjelaskan konten yang ditayangkan di kanal YouTube pada Sabtu, 1 Agustus 2020 tersebut berpotensi memicu polemik di tengah masyarakat.
Konten yang diunggah Anji tersebut memuat penyataan Hadi Pranoto yang mengklaim sebagai pembuat herbal antibodi COVID-19.
Baca juga: Polda Metro Jaya tegaskan Hadi Pranoto wajib penuhi panggilan penyidik
Selain itu, ada pernyataan lainnya Hadi yang dinilai menuai polemik, yakni soal tes cepat dan dan tes usap COVID-19.
Hadi mengaku memiliki metode uji yang jauh lebih efektif dengan harga Rp10 hingga Rp20 ribu menggunakan teknologi digital.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020