Roma, (ANTARA News) - Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi kembali bekerja, Senin, setelah pulih dari serangan pada 13 Desember, ketika seorang pemrotes menyerang dia di wajahnya pada satu pertemuan politik di Milan, sehingga ia harus dirawat di rumah sakit karena luka berat.

Berlusconi menyampaikan optimisme dan keyakinan bahwa 2010 akan menjadi tahun pembaruan struktural, termasuk pemberlakuan pajak penting perundang-undangan dengan tujuan mendukung keluarga dan pekerja, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.

"Saya kira kami dapat membuatnya khusus jika semua partai politik mau bekerja ke arah sasaran yang sama," kata Berlusconi. Ia menunjuk kepada fakta bahwa oposisi harus mengerjakan bagiannya dan bekerja sama.

Banyak penggemarnya menyambut dia pulang ke vilanya di Roma. Menyusul serangan tersebut, dukungan bagi PM itu naik sampai lebih dari tiga persen.

Pada Senin, ia menyelenggarakan pertemuan mengenai keadilan dengan Menteri Kehakiman Angelino Alfano dan bertemu dengan Presiden Giorgio Napolitano.

Prioritas utama dalam agenda Berlusconi ialah mengubah sistem kehakiman Italia dengan memperpendek proses pengadilan.

Tujuannya, menurut oposisi, ialah melindungi Berlusconi dari dua pengadilan yang sedang menunggu kelanjutan menyusul banding pengadilan tinggi pada Oktober mengenai hukum yang memberi PM tersebut kekebalan dari hukuman.

Dalam satu proses pengadilan, Berlusconi dituduh membayar mantan penasehat pajaknya yang berkebangsaan Inggris, David Mills, 600.000 dollar AS, uang suap untuk menyesatkan bukti dalam dua proses pengadilan korupsi pada 1990-an. Pada Senin, Mahkamah Agung Italia menetapkan proses mendengar keterangan pada 25 Februari bagi banding akhir Mill.

Dalam pengadilan kedua, PM tersebut didakwa melakukan penipuan pajak sehubungan dengan hak pembelian TV oleh penyiarnya Mediaset selama 1990-an.

Jika rancangan undang-undang yang memperpendek lamanya proses pengadilan menjadi hukum dan diterapkan dengan masa berlaku surut, kedua kasus Berlusconi yang sedang menunggu proses secara otomatis akan "habis masanya".

Sebaliknya, seandainya parlemen menghentikan rancangan itu, pemerintah diduga akan mengajukan versi perubahan hukum kekebalan untuk mensahkan pemeriksaan secara cermat oleh pengadilan tinggi.

Namun, Berlusconi pada Senin menekankan rancangan tersebut bukan "tindakan yang menguntungkan dirinya" tapi demi keuntungan hak kebebasan setiap orang.

Berlusconi telah berulangkali membantah semua dakwaan terhadap dirinya. Ia mengaku sebagai korban balas-dendam politik yang dilancarkan oleh jaksa dan hakim "Komunis".(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010