Mataram (ANTARA) - Dinas Koperasi Perindustrian dan UKM Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mempertanyakan 84 usaha kecil mikro (UKM) di luar data yang diusulkan, sudah mendapatkan pencairan bantuan modal masing-masing sebesar Rp2,4 juta.
"Saat pencanangan realisasi bantuan modal usaha pada Senin (24/8-2020), kami kaget sudah ada 84 UKM asal Mataram yang mendapatkan transfer bantuan. Tapi setelah kami cek UKM itu di luar UKM usulan kami," kata Plt Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan UKM Kota Mataram I Gusti Ayu Yuliani di Mataram, Kamis.
Bahkan, dari 84 UKM yang sudah mendapatkan modal bantuan usaha itu, ada yang memiliki KTP dari Lombok Barat dan Lombok Timur. Karena itu, dalam hal ini pihaknya merasa kecolongan.
Kondisi serupa, lanjutnya, juga terjadi di Kabupaten Lombok Tengah, karena penerima bantuan modal usaha sekitar 3.000 orang itu bukan usulan dari pihak Kabupaten Lombok Tengah.
"Jadi kami curiga, UKM yang sudah dapat itu usulan dari siapa, dari mana, dan apakah ini ada yang sudah 'curi start' atau bagaimana, itu masih kami telusuri," katanya.
Terkait dengan hal itu, dalam waktu dekat ini Dinas Koperasi Perindustrian dan UKM Provinsi Nusa Tenggara Barat akan melakukan pertemuan untuk mengumpulkan semua pimpinan di Dinas Koperasi se-NTB.
"Dengan demikian, kita bisa mengetahui dari mana data penerima bantuan modal tersebut didapatkan dan siapa yang telah mengusulkan," katanya.
Yuliani mengatakan, sampai saat ini pihaknya telah mengusulkan sebanyak 2.897 UKM untuk mendapatkan bantuan modal usaha sebesar Rp2,4 juta dari pemerintah pusat, agar bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Sebanyak 2.897 UKM itu diusulkan dalam dua tahap yakni tahap pertama 1.997 dan tahap kedua 900 UKM. "Saat ini masih membuka kesempatan pendaftaran untuk usulan tahap ketiga melalui Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan UKM Provinsi Nusa Tenggara Barat," katanya.
Menurutnya, dalam hal kuota sejauh ini belum ada ketentuan atau batasan berapa daerah harus mengusulkan UKM untuk mendapatkan bantuan modal usaha, sebab pemerintah telah menargetkan sasaran bantuan usaha bagi 12 juta UKM.
"Karena itu, para pelaku UKM kita minta aktif segera mendaftarkan diri ke kantor kami, agar data bisa dikirim segera. Dalam hal ini, kita minta UKM yang aktif," katanya.
Baca juga: PPI ikut majukan UMKM melalui pembinaan manajemen dan bantuan modal
Baca juga: BLU perikanan salurkan permodalan Rp11 miliar untuk nelayan Bali
Baca juga: Bantuan modal Rp2,4 juta ke UMKM disalurkan pada HUT RI ke-75
Baca juga: KPK minta Kementerian Koperasi teliti soal data UMKM
Pewarta: Nirkomala
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020