sarjana harus memiliki tanggung jawab sosial sama besar dengan iptek yang dimilikii
Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Pertamina Prof Akhmaloka PhD mengatakan mahasiswa harus memiliki tanggung jawab sosial yang sama besarnya dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang dimiliki.
"Seorang sarjana juga harus memiliki tanggung jawab sosial yang sama besar dengan iptek yang mereka miliki. Iptek adalah kekuatan intelektual manusia. Kekuatan ini akan menjadi bernilai tinggi bila digunakan untuk kepentingan kemanusiaan dan kemaslahatan masyarakat," ujar Akhmaloka dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan Bangsa Indonesia menunggu karya inovatif dari para sarjana untuk bangkit menjadi bangsa yang besar.
"Jangan lupa untuk selalu mengedepankan karakter yang berkemampuan dan memiliki kebiasaan memberikan yang terbaik yang dijiwai oleh akhlak dan budi pekerti yang mulia," imbuh dia.
Baca juga: UP produksi dan bagikan penyanitasi tangan pada masyarakat
Baca juga: Rektor : Proporsi terbanyak bonus demografi hendaknya lulusan vokasi
Sebelumnya pada Rabu (26/8), Universitas Pertamina melakukan wisuda kedua yang diikuti 97 wisudawan. Sebanyak 77 persen wisudawan merupakan lulusan program studi sainstek khususnya program studi dari Fakultas Teknologi Eksplorasi dan Produksi.
"Diharapkan para wisudawan dapat menjadi harapan baru bagi keberlangsungan dan ketahanan energi nasional di masa depan," harap Akhmaloka.
Dia menjelaskan Universitas Pertamina membekali mahasiswa dua mata kuliah yang dapat membantu mereka menjadi SDM unggul yang siap bersaing di dunia kerja. Kedua mata Kuliah tersebut adalah "Creative Problem Solving" dan "Critical Thinking".
Melalui kedua mata kuliah itu, diharapkan para lulusan dari Universitas Pertamina dapat berpikir secara kreatif dan kritis dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di dunia kerja.
Rektor menambahkan pada era disrupsi saat ini, perguruan tinggi dituntut untuk berkontribusi lebih besar dalam memberikan pelayanan publik melalui berbagai penelitian yang menghasilkan inovasi dan teknologi tepat guna sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Terdapat tiga persoalan yang sedang dihadapi saat ini yakni jumlah peneliti yang masih kurang, riset nasional yang belum fokus, dan pendanaan riset yang masih rendah.
Baca juga: Mahasiswa UMP didorong mengembangkan inovasi iptek
Baca juga: Indonesia Science Day diikuti 52 perguruan tinggi pamerkan inovasi
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020