Jayapura (ANTARA News) - Musik sangat mempengaruhi perkembangan Inteligence Quotien (IQ) dan Emotional Quotien (EQ) seorang anak sejak kecil karena ketiga bagiannya yang penting yaitu beat, ritme, dan harmony berpengaruh bagi tubuh, jiwa dan rohnya.
Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik.
"Yang dimaksud musik di sini adalah musik yang memiliki irama teratur dan nada-nada yang teratur seperti klasik, bukan nada-nada "miring"," kata Indah Renata M.Si, seorang psikolog, kepada ANTARA, di Jayapura, Selasa.
Ia katakan, tingkat kedisiplinan anak yang sering mendengarkan musik juga lebih baik dibanding dengan anak yang jarang mendengarkan musik.
"Dasar-dasar musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga ia berperan besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan raga manusia," jelasnya.
Menurut ia, musik klasik yang mengandung komposisi nada berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah akan merangsang kuadran C pada otak. Sampai usia 4 tahun, kuadran B dan C pada otak anak-anak akan berkembang hingga 80 % dengan musik.
"Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmony. Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan harmony mempengaruhi roh," ujar Indah.
Contoh paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun pemain dalam konser musik rock yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang, bahkan cenderung lepas kontrol.
Selain itu, jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang indah, yang memiliki irama (ritme) yang teratur. Perasaan kita akan lebih enak. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa manusia. Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh.
"Musik yang baik bagi kehidupan manusia adalah musik yang seimbang antara beat, ritme, dan harmony," kata Indah Renata.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010