Saat dihubungi di Muaratebo, ibu kota Kabupaten Tebo, Senin, Rahansi memperkirakan sedikitnya akan ada lahan tanaman khususnya padi mencapai 278 Ha yang penanamannya harus tertunda, sebab sebagian besar lahan sawah saat banjir belum tanam, sebagian besar petani sudah melakukan penyemaian bibit.
Rahansi mengatakan, jumlah keseluruhan bibit padi yang sedang disemai mencapai enam ton lebih atau sebanyak 6.954 Kg. Seluruh bibit hasil penyemaian petani tersebut terendam banjir, akibatnya proses penanaman terancam terlambat.
"Seluruh bibit tersebut jika ditanam akan mencapai lahan sawah sekitar 278 hektare, akibat banjir terpaksa petani harus kembali mengulang penyemaian," katanya.
Terkait hal itu, Rahansi mengaku akan segera menyalurkan bibit sebagai ganti bibit yang rusak akibat banjir. Sementara, untuk penyaluran bibit tersebut akan diserahkan ke petani jika kondisi banjir telah selesai dan petani siap menyemai kembali.
"Saat ini mungkin belum bisa, sebab di beberapa lokasi air masih menggenang," tuturnya.
Ia merinci, seluruh lahan sawah yang terendam sekitar 25 hektare, kemudian lahan padi ladang seluas 378 hektare.
"Namun sampai sekarang belum bisa dilaporkan apakah puso (tidak mengeluarkan hasil sawah) atau tidak, sebab baru bisa dilihat minimal tiga hari usai banjir," tambah Rahansi.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010