Jambi (ANTARA News) - Petani di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi diperkirakan mengalami kerugian mencapai miliaran rupiah akibat banjir yang terjadi dua minggu terakhir, kata Kepala Dinas Pertanian Tebo Ir Rahansi.

"Kerugian petani akibat banjir diperkirakan mencapai Rp4 miliar lebih," katanya saat dihubungi di Muaratebo, ibu kota Tebo, Senin.

Rahansi merinci, kerugian untuk persemaian bibit padi sebanyak enam ton lebih atau 6.945 Kg sekitar Rp55, 5 juta, padi sawah seluas 25 hektare yang terendam diperkirakan bisa memproduksi 125 Kg gabah kering giling atau sama dengan 75 ton beras dan jika dirupiahkan sekitar Rp525 juta.

Sementara untuk kerugian lahan tanam padi ladang seluas 378 hektare diperkirakan bisa memproduksi gabah kering giling sebanyak 945 ton atau 567 ton beras dengan nilai Rp3.6 miliar.

"Jumlah kerugian yang tercatat tersebut belum ditambah dengan kerugian dari lahan lain seperti palawija maupun perkebunan," ujar Rahansi.

Untuk lahan tanaman kedelai, yang terendam banjir diperkirakan seluas 112 hektare dengan hasil produksi diperkirakan mencapai 156,8 ton. Petani kedelai di Tebo saat ini terancam gagal panen akibat tanamannya mati terendam banjir. Jika dirupiahkan kerugian petani kedelai mencapai Rp862,4 juta.

Sementara untuk lahan pertanian jagung yang terendam banjir di Tebo mencapai 175 hektare dengan hasil produksi diperkirakan mencapai 87,5 ton, diperkirakan kerugian petani mencapai Rp131,25 juta.

Rahansi menambahkan, pihaknya saat ini masih terus melakukan pendataan. Meski banjir sudah mulai surut, namun sebagian lahan pertanian masih terendam banjir.

"Jika banjir telah hilang dan petani siap menyemai bibit kembali, bibit akan segera kami salurkan, sebab,yang paling dirugikan dari banjir ini petani," tambah Rahansi.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010