Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Himawan Estu Bagijo di Surabaya, Kamis, menjelaskan dana bantuan itu secara nasional pada tahap pertama diberikan kepada 2,5 juta rekening pekerja Indonesia senilai Rp1,2 juta untuk dua bulan.
Baca juga: 10,8 juta nomor rekening sudah divalidasi untuk terima subsidi upah
"Untuk Jawa Timur jumlah rekening yang disetorkan oleh BPJAMSOSTEK sebanyak 1,6 juta rekening. Mudah-mudahan dari jumlah yang disetorkan itu seluruhnya bisa lolos proses validasi, karena hingga saat ini kami belum mengetahui berapa jumlah pekerja yang sudah ditransfer tersebut," ucapnya usai mengikuti video conference bersama Presiden di Kantor Disnakertrans Jatim, Kamis.
Ia mengatakan dari data yang masuk tersebut, kemudian divalidasi lagi oleh Kemnaker yang menjadi penanggung jawab anggaran dari Kemenkeu dan selanjutnya dana tersebut diserahkan kepada pekerja melalui bank negara.
"Pemprov Jatim bahagia karena ada stimulus uang pekerja. Diharapkan uang tersebut bisa dibelanjakan di pasar untuk kebutuhan dan meningkatkan daya beli masyarakat, karena ada perputaran uang di dalamnya," ucapnya.
Ia menjelaskan dengan adanya peningkatan daya beli itu tentunya ada pergerakan uang yang beredar luas di masyarakat dan memperkuat pemberdayaan. "Kalau daya beli itu ada, maka bisa menurunkan angka kemiskinan di Jawa Timur," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Kanwil Jatim Dodo Suharto mengatakan pihaknya mendorong kepada perusahaan untuk melaporkan rekening para peserta. "Selama sepuluh hari terakhir kami terus berusaha mengumpulkan rekening peserta yang gajinya di bawah Rp5 juta," tuturnya.
Baca juga: Komisi IX DPR desak Kemnaker cari solusi subsidi bagi pekerja informal
Baca juga: Menaker: Subsidi upah pekerja untuk lengkapi program bantuan lain
Ia mengatakan di Jawa Timur jumlah peserta penerima upah sebanyak 1,8 juta dan yang sudah disetorkan sebanyak 1,6 juta nomor rekening. "Target kami 1,5 juta yang dikirimkan, tetapi berhasil disetorkan 1,6 juta nomor rekening," ujarnya.
Sementara itu, Dominicus Buulolo seorang securty sekolah Cita School mengaku senang dengan bantuan yang diberikan itu.
"Saya mendapatkan transfer pagi tadi dan akan saya gunakan untuk keperluan sehari-hari," ujarnya.
Sebelumnya, dilaksanakan secara virtual, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menerima para perwakilan pekerja di Istana Negara dan memberikan BSU gelombang pertama untuk 2,5 juta pekerja secara simbolis.
BSU ini diterima oleh 20 orang perwakilan dari pekerja kategori Penerima Upah (PU) dengan berbagai latar belakang pekerjaan dan disaksikan oleh Menteri Ketenagakerjaan, Direktur Utama dan Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), Menteri BUMN, Menteri Koordinator Perekonomian, dan secara live streaming bersama 495 perwakilan pekerja dari seluruh Indonesia.
Baca juga: Menaker: Bantuan subsidi upah diluncurkan 27 Agustus 2020
Menurut Agus Susanto, Direktur Utama BPJAMSOSTEK, 2,5 juta pekerja ini merupakan gelombang pertama dari total 10,8 juta nomor rekening yang sudah tervalidasi oleh BPJAMSOSTEK. Gelombang berikutnya untuk transfer dana BSU akan segera dilakukan secara bertahap hingga seluruh rekening pekerja yang telah tervalidasi bisa menerima haknya.
"Kami tidak henti-hentinya mengimbau kepada perusahaan untuk menyerahkan data terkini para pekerja yang mencakup nomor rekening aktif atas nama pekerja. Begitu pula dengan nomor rekening yang tidak valid, kami kembalikan kepada perusahaan untuk dikonfirmasi kembali kepada pekerjanya dan akan kami lakukan validasi ulang," katanya dalam keterangan tertulis.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020