Biak (ANTARA News) - Dua penumpang kapal Pelni KM Sinabung, Minggu sore, hilang di perairan laut Kabupaten Biak Numfor, Papua akibat terjatuh dari atas kapal sedang tim SAR masih melakukan pencarian.
Data yang diperoleh ANTARA di Biak, Minggu malam, seorang penumpang bernama Imanuel Yewun tercebur ke laut di sekitar perairan Samber Distrik Yendidori ketika menuju pelabuhan Biak.
Sementara satu orang lagi yang jatuh sekitar pukul 17.30 WIT di area pelabuhan laut Biak hingga saat ini belum diketahui identitasnya.
Metu Saububer, salah seorang keluarga korban mengakui, bagaimana nasib korban Imanuel Yewun hingga saat ini dirinya belum mengetahui.
"Saya sangat sesalkan keterlambatan pihak Pelni menghubungi regu penolong dan pencarian (tim SAR) Biak untuk melakukan pencarian korban Imanuel Yewun yang terjatuh dari atas kapal KM Sinabung," ungkap Metu.
Ia berharap, pihak Pelni maupun Nakhoda kapal KM Sinabung kapten Haryanto diminta bertanggung jawab untuk melakukan pencarian terhadap korban yang tercebur dari atas kapal.
Menyinggung kondisi penumpang saat berangkat dari Manokwari ke Biak, menurut Metu, hampir semua lokasi dan ruangan kapal KM Sinabung dipenuhi penumpang yang akan berangkat ke Biak, Serui dan Jayapura.
"Pihak Pelni dalam setiap pelayaran harus menjual tiket sesuai kapasitas muatan kapal, ya dari pelabuhan Manokwari ke Biak penumpang penuh sesak di atas kapal," ujarnya.
Pejabat pelaksana tugas Administrator Pelabuhan (Adpel) Biak Pieter Kho mengakui, hingga Minggu pukul 20.00 WIT tim SAR bersama KPLP, Polsek KP3 Laut Biak dan manajemen Pelni Biak masih melakukan pencarian terhadap dua penumpang yang jatuh dari atas kapal KM Sinabung.
Pieter mengakui, pihak Adpel Biak sudah menerima berita acara tentang peristiwa jatuhnya dua penumpang kapal dari Nakhoda KM Sinabung captain Haryanto.
"Pencarian terhadap korban terus dilakukan petugas SAR bersama aparat terkait, ya sesuai prosedur setiap adanya peristiwa di kapal harus dibuatkan berita acara dari petugas berwenang untuk kepentingan pemeriksaan," ungkap pejabat Adpel Biak Pieter Kho.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010