Agunannya usaha itu sendiri, dan tambak termasukJakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan kementeriannya mendukung penguatan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Aceh Jaya yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, karena daerah tersebut berpotensi ikut menopang ketahanan pangan.
Saat menerima Bupati Aceh Jaya Irfan TB di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu, Edhy meminta jajarannya untuk dapat segera menyiapkan sejumlah langkah yang dibutuhkan guna memajukan sektor kelautan dan perikanan di Aceh Jaya.
Menurut dia, Aceh Jaya memiliki potensi kelautan dan perikanan yang bisa dioptimalkan guna mendukung ketahanan pangan sekaligus menjadi penggerak perekonomian. Edhy menyatakan siap memberikan dukungan dari anggaran KKP tahun ini jika memang memungkinkan.
"Apa yang bapak sampaikan, kita langsung saja. Termasuk tadi mobil pendingin, cold storage langsung saja diambil, diputuskan nanti kalau bisa di (APBN) 2020 kalau tidak bisa ya di 2021," katanya.
Edhy menilai persoalan perikanan di Indonesia ialah sisi pemasaran lantaran minimnya fasilitas cold storage. "Dari cold storage ke pengepul butuh kendaraan pendingin, pengepul ke pasar butuh mobil pendingin," ucapnya.
Selain membuka peluang dukungan anggaran dari APBN, Edhy juga mengajak partisipasi warga Aceh Jaya untuk turut memajukan sektor kelautan dan perikanan melalui dukungan dana bergulir Badan Layanan Umum (BLU)-Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).
Terlebih, lanjutnya, Pemda Aceh Jaya telah menyediakan lahan tambak sebesar 54 hektare yang bisa dimaksimalkan untuk budidaya udang dengan metode intensifikasi.
Menteri Kelautan dan Perikanan menuturkan dana BLU pun tak memerlukan agunan, adapun syaratnya ialah harus ada kegiatan usaha yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di sektor kelautan dan perikanan.
"Tidak ada agunan yang harus diserahkan. Agunannya usaha itu sendiri, dan tambak termasuk," paparnya.
Dalam pertemuan tersebut Bupati Aceh Jaya, Irfan TB mengungkapkan sejumlah rencana penguatan sektor kelautan dan perikanan di wilayahnya.
"Kami merencanakan pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Wisata mangrove juga dalam pengembangan dan klaster tambak yang sudah kita sediakan ada 54 hektare," kata Irfan.
Baca juga: KKP sebut sistem bioflok picu produktivitas sektor perikanan nasional
Baca juga: Menteri Edhy ungkap potensi kelautan lebih dari 1,3 triliun dolar AS
Baca juga: Guru Besar IPB ungkap penyebab minim inovasi sektor kelautan
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020