Makassar (ANTARA News) - Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Ilham Arief Sirajuddin menyatakan bahwa surat pengunduran dirinya sudah diserahkan ke Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie di Jakarta sejak Kamis (7/1) lalu.
"Saya sudah serahkan surat pengunduran diri saya dari jabatan struktural partai, langsung ke DPP dan ketua umum partai," kata Ilham Arief Sirajuddin yang juga Walikota Makassar di Makassar, Minggu.
Ia mengungkapkan, pengunduran dirinya dari jabatan wakil ketua DPD I Partai Golkar karena kecintaannya terhadap partai yang berlambang pohon beringin tersebut.
Ia lebih memilih membesarkan Partai Golkar dan membantu Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang juga Gubernur Sulsel dengan caranya sendiri. Meskipun dukungan dan bantuan itu tidak harus masuk dalam sistem struktural.
"Saya masih tetap sayang Golkar karena Golkar itu ibarat istri saya yang sangat saya cintai jadi saya tidak akan meninggalkannya," ujarnya.
Menurutnya, pengabdian terhadap Golkar tidak hanya dalam struktur kepengurusan. Banyak cara, kata dia, yang bisa dilakukannya untuk membesarkan dan membantu Syahrul dalam membesarkan partai.
"Pengabdian itu tidak selamanya harus dalam struktural. Di mana saja kalau kita ingin mengabdi, saya kira masih banyak ruang untuk membantu, siapa tahu saja saya tidak dalam struktural tetapi saya bisa berbuat banyak dibanding orang di dalam struktural," ucapnya.
Ia menambahkan, dengan keluarnya dari struktur pengurus partai, Wali Kota Makassar itu lebih berkonsentrasi pada pemerintahan untuk melayani masyarakat dan memajukan kota Makassar.
Sebagaimana visi kota Makassar yakni menjadikan Makassar sebagai kota dunia dengan berlandaskan kearifan lokal yang dimiliki kota Anging Mammiri tersebut.
Selain itu, dirinya juga menegaskan tidak akan pindah dari Golkar dan melirik partai lain, meskipun dirinya mengaku jika pinangan dari partai-partai besar sudah masuk ke dirinya.
Menurutnya, pengabdian tidak selamanya di dalam struktur bahkan bisa lebih baik jika berada di luar kepengurusan.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010