Padang, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Padang menilai masyarakat merupakan garda terdepan dalam memutus mata rantai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

"Terkait dengan meningkatnya kasus positif COVID-19 dalam beberapa hari terakhir, masyarakat menjadi garda terdepan pemutus mata rantai sedangkan tenaga kesehatan merupakan garda terbelakang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid di Padang, Rabu,

Menurutnya, jika masyarakat mengikuti protokol kesehatan dengan benar maka potensi untuk terpapar COVID-19 akan berkurang.

"Tenaga medis pun akan mudah bekerja jika jumlah terpapar terus meningkat, tenaga medis akan kewalahan bahkan bisa tumbang. Karena jumlah tenaga medis yang terbatas," ujarnya.

Ia mengakui selama ini sulit untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa COVID-19 merupakan virus berbahaya yang dapat mematikan bahkan ada yang menganggap enteng virus ini.

"Susah memberi pemahaman kepada sesuatu yang tak tampak . Nanti setelah merasakan diisolasi baru tersadar, atau mendapati gejalanya. Kita tentu tak ingin masyarakat terpapar," katanya.

Feri mengajak warga untuk menerapkan protokol kesehatan mulai dari mengenakan masker dengan baik, mencuci tangan, menjaga jarak, serta meningkatkan imunitas tubuh.

Baca juga: Dinkes : peningkatan COVID-19 di Padang dipicu perjalanan luar daerah

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Tanah Datar Sumbar tembus 86 orang


Kasus baru

Sementara pada 26 Agustus 2020 berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan terdapat 51 warga Padang yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Sebanyak 51 kasus baru itu tersebar Kecamatan Padang Timur dua kasus, Padang Utara tiga kasus, 12 kasus di Koto Tangah, 9 kasus di Kuranji, 5 kasus di Lubuk Begalung, 1 kasus di Lubuk Kilangan.

Kemudian 2 kasus di Kecamatan Padang Barat, 4 kasus di Pauh, 2 kasus di Padang Selatan, 6 kasus di Nanggalo, 1 kasus di Bungus sehingga Total 1.085 kasus konfirmasi positif COVID-19 di Padang.

Kasus Suspek di Kota Padang berjumlah 195 kasus dengan perincian 19 kasus dirawat dan 176 kasus isolasi.

Sisa kasus konfirmasi sampai 26 Agustus 2020 284 kasus, 83 kasus diantaranya adalah kasus konfirmasi bergejala yaitu 48 kasus dirawat, 35 kasus isolasi dan 201 kasus merupakan konfirmasi tanpa gejala dengan 46 dirawat dan 155 kasus isolasi.

Selain itu terdapat tambahan 17 kasus pasien dinyatakan sembuh dan dua meninggal dunia sehingga total yang meninggal menjadi 35 orang.*

Baca juga: Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni positif COVID-19

Baca juga: Guru-pustakawan di Padang Panjang COVID-19, tiga SMP diliburkan

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020