Garut (ANTARA) - Guncangan gempa bumi berkekuatan 5,4 SR, Minggu, selain melukai warga kampung Baru desa Mandalakasih kecamatan Pameungpeuk Garut, Jabar, diduga telah menyebabkan meniggalnya seorang warga kampung Wates desa Sirnabhakti kecamatan yang sama.

Korban meninggal dunia itu, Upun(65) yang sempat menjalani observasi dan pengobatan di ruang unit gawat darurat (UGD) RSU dr Slamet Garut selama 2,5 jam dari dokter akhli jantung sejak setibanya dari Pameungpeuk, namun pukul 16.00 WIB tak tertolong lagi, kata Kepala RSU setempat dr Widjayanti utoyo, SPM.

Selama ini korban menderita penyakit jantung sangat parah, disertai asam urat dan darah tinggi, tetapi ketika penyakitnya mulai berangsur sembuh, secara mendadak kambuh akibat dipicu kepanikan guncangan gempa yang berlangsung pukul 07.25 WIB tadi pagi (Minggu), katanya.

Sedangkan dua warga kampung Baru RT.02/09 desa Mandalakasih, yang mengalami luka pada bagian kepala akibat tertimpa reruntuhan genting rumah, masing-masing Suherman(54) serta anaknya, Galih(15) bisa langsung dilakukan pengobatan di Puskesmas Pameungpeuk, kata Kepala Puskesmasnya, dr, Nadia.

Gempa 5,4 SR berpusat sekitar 84 km Barat Daya kabupaten Tasikmalaya, Jabar, berkedalaman 14 km, yang guncangannya juga sempat mengakibatkan sebagian besar warga kabupaten Garut panik, sehingga berhamburan keluar rumah.

Camat setempat, Jujun Juhana saat dihubungi mengakui pula hal itu dan menyatakan, warganya kini berduka cita atas kepulangan almarhum Upun.

Dia mengaku masih gencar melaksanakan inventarisasi kemungkinan dampak lainnya, atas terjadinya guncangan gempa yang berlangsung sekitar pukul 07.25 WIB itu, katanya.

Jajaran pemerintahan kecamatan tetap menyerukan agar warganya senantiasa mewaspadai berbagai kemungkinan berlangsungnya fenomena alam termasuk perubahan kondisi cuaca.

Mereka pun telah diinformasikan guncangan gempa berkekuatan 5,4 SR tersebut, tak berpotensi tsunami sebagaimana dikemukakan Badan Meteoroologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang juga menyebutkan gempa di Jabar itu, pusat gempanya (episentrum) berada di posisi 8.02,15 Lintang Selatan (LS) dan 107.91 Bujur Timur (BT).

Ketinggian ombak yang membentang 85 km lebih di lepas pantai selatan Garut, rata-rata diatas 1 meter yang disertai tiupan angin cukup kencang.

Banyak diantara nelayan, yang terpaksa membatalkan pencarian ikan akibat khawatir terjadinya gelombang besar, menyusul cuaca di tengah laut tak secerah seperti biasanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010