BRI memastikan program stimulus pemerintah berjalan secara efektif dan disalurkan tepat sasaran sehingga membantu pemulihan perekonomian
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso menilai meningkatkan daya beli masyarakat menjadi salah satu faktor penting dalam pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Jadi kuncinya adalah melalui direct stimulus, pemerintah memberikan direct stimulus dalam bentuk fresh fund untuk menjaga serta meningkatkan daya beli masyarakat," ujar Sunarso dalam acara Ngobrol Pagi (Ngopi) seputar BUMN bertema "Penyaluran kredit modal kerja dan penjaminannya dalam rangka PEN" di Jakarta, Rabu.
Ia memaparkan salah satu stimulus yang diberikan pemerintah, yakni bantuan sosial. BRI telah menyalurkan bansos sebesar Rp12,9 triliun kepada 12,9 juta keluarga penerima.
Ia menambahkan terdapat juga stimulus yang disiapkan pemerintah, yakni Bantuan Presiden (Banpres) produktif untuk pelaku usaha mikro senilai Rp2,4 juta yang bersifat hibah.
"Maka sekarang sudah benar dan tepat pemerintah memberikan berbagai stimulus, itu adalah dalam rangka untuk mendorong meningkatkan permintaan di masyarakat, ucapnya.
Sunarso memaparkan terdapat empat syarat sukses penyaluran stimulus PEN, yakni tersedianya anggaran stimulus dari pemerintah, data penerima yang tervalidasi, penyaluran yang akuntabel dan termonitor, dan sosialisasi serta edukasi langsung kepada masyarakat penerima stimulus.
"BRI memastikan program stimulus pemerintah berjalan secara efektif dan disalurkan tepat sasaran sehingga membantu pemulihan perekonomian," katanya.
Dalam kesempatan itu, Sunarso juga mengatakan, selain stimulus langsung, program penjaminan kredit sebagai dukungan kepada perbankan untuk tetap menyalurkan pinjaman di tengah pandemi COVID-19 juga turut menjadi faktor penting.
Ia optimistis ekonomi Indonesia akan kembali pulih dalam waktu dekat dan tidak mengalami kontraksi dalam dua kuartal berturut-turut.
"Kita jaga dengan sekuat tenaga supaya kita dekati pertumbuhan dan akhirnya tidak krisis, tapi kalau terpaksa memang harus menghadapi kenyataan resesi, setidaknya tidak terlalu dalam dan di kuartal IV itu kita bisa pulih, itu harapan kita dan harus punya optimisme yang tinggi," ucapnya.
Dalam rangka mendukung program PEN, Sunarso menyampaikan bahwa BRI telah menyalurkan dana sebesar Rp247,5 triliun.
Ia mengemukakan penyaluran dana sebesar itu terdiri dari penyaluran bansos, restrukturisasi kredit terdampak COVID-19, penyaluran kredit dari penempatan uang negara, pinjaman UMKM dengan penjaminan, dan subsidi bunga.
Baca juga: BRI salurkan Rp247,5 triliun dukung program pemulihan ekonomi
Baca juga: Fokus selamatkan UMKM terdampak COVID, BRI cetak laba Rp10,2 triliun
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020