Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Sedikitnya 10 titik tanah longsor terjadi di ruas jalan penghubung Kota Pagaralam-Lahat, Sumatra Selatan, yang bertebing sejak Sabtu kemarin hingga pukul 20.30 WIB.

Pengamatan di lokasi longsor jalan penghubung Pagaralam-Lahat, Minggu pagi, menunjukkan ruas jalan yang mengalami longsor itu, pada jalur Lematang Indah, Dempo Tengah sebanyak dua titik, dan Indikat, Kecamatan Dempo Selatan satu titik.

Longsor juga terjadi di ruas jalan Desa Tanjung Bai, Kecamatan Kota Agung sebanyak tiga titik, Desa Terkol, Kecamatan Tanjung Tebad tiga titik, dan Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Muarapinang (Lahat) satu titik yang longsor.

Longsor terjadi diduga akibat hujan deras mengguyur sejumlah lokasi tersebut dalam kurun dua hari terakhir ini.

Reruntuhan longsor itu, tidak saja mengandung lumpur dan tanah tapi juga batu gunung berukuran besar dengan berat mencapai ratusan kilogram, serta merobohkan sejumlah pepohonan di sekitar lokasi tersebut.

Akibat terjadi longsor di Lematang, Kelurahan Pelangkenidai yang disertai robohnya pohon kayu yang langsung menutupi badan jalan dengan lebar tiga meter dan ketinggian 10 meter, membuat arus lalu lintas dari berbagai arah baik arah Pagaralam dan Lahat serta Provinsi Bengkulu terganggu.

Kemudian disusul dengan longsor pada tebing setinggi 25 meter di Desa Lubuk Sepang. Longsor selebar  5 meter itu telah menutupi badan jalan.

Meskipun sempat memutuskan arus lalu lintas beberapa saat, kini untuk sementara kendaraan hanya biasa lewat melalui satu jalur.

Kendati tidak menimbulkan gangguan terlalu lama terhadap kelancaran transportasi, longsor di jalan itu dapat membahayakan kendaraan yang melintas karena longsoran batu campur tanah masih menutupi sebagian badan jalan.

Apalagi kemungkinan bila ada longsor susulan yang terjadi, mengingat curah hujan di daerah tersebut masih cukup tinggi.

Menurut salah satu pengojek warga Pagaralam, Iwan, longsor terjadi saat hujan deras seharian mengguyur Pagaralam dan sekitarnya, tiba-tiba dinding di daerah yang juga pernah mengalami longsor besar tahun 2007 lalu, kembali runtuh.

"Longsor terjadi saat hujan deras mengguyur Pagaralam, mengingat lokasi tersebut sudah pernah longsor dan sebagian pepohonan di atasnya sudah gundul, sehingga saat tersiram air hujan tanah menjadi labil," kata dia.

Longsor bukan hanya membuat tanah campur batu menimbun jalan, tapi juga mengakibatkan pohon kayu yang cukup besar ikut roboh menimpa tepat di atas badan jalan daerah tersebut.

Menurut dia dan warga setempat, arus lalu lintas sempat terhenti beberapa saat longsor terjadi, tapi setelah petugas polisi dan masyarakat datang untuk membersihkan longsoran tersebut, kendaraan bermotor yang lewat di jalan itu kembali dapat lancar meskipun hanya satu arah.

Kapolres Kota Pagaralam, AKBP Abdul Soleh, didampingi Kasat Lantas, Iptu Sumaryno, membenarkan memang ada sejumlah jalan yang berada di lereng bukit, tebing, dan pinggir jurang pada ruas jalan Pagaralam-Lahat terjadi longsor akibat diguyur hujan deras, tapi tidak sampai memutuskan jalur transportasi.

Diakui pula, akibat longsor itu cukup mengganggu kelancaran arus lalu lintas di jalur jalan tersebut.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010