"Jika gerilyawan Al Qaida "meletakkan senjata mereka, menghentikan aksi kekerasan dan terorisme dan kembali pada kearifan, kami siap berembuk dengan mereka," katanya di stasiun TV Abu Dhabi dalam wawancara yang disiarkan Ahad oleh kantor berita Yaman Saba.
"Kami siap berunding dengan siapapun yang menghentikan aksi kekerasan dan terorisme," kata Saleh.
Tetapi presiden itu, yang negaranya juga menghadapi satu aksi perlawanan kelompok Syiah di utara dan satu gerakan yang menuntut otonomi di selatan , menegaskan pemerintah akan menindak tegas siapa pun yang melakukan aksi kekerasan.
"Mereka mengancam perdamaian dan keamanan Yaman maupun internasional , khususnya Al Qaida. Mereka adalah orang-orang bodoh, para pedagang obat bius dan buta aksara. Mereka tidak ada hubungan dengan Islam," katanya.
Saleh mengatakan pasukan keamanan dan angkatan udara telah mencapai "kemenangan besar" dalam menghadapi Al Qaida di provinsi-provinsi Abyan, Shabwa dan ibu kota Sanaa.
Pasukan keamanan menegaskan mereka menang dalam perang melawan para gerilyawan, mengacu pada dua serangan udara terpisah Desember yang menewaskan lebih dari 60 orang yang diduga adalah anggota Al Qaida.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010