Male (ANTARA) - Mantan Presiden Maladewa, Maumoon Abdul Gayoom, mengatakan bahwa dirinya positif terinfeksi virus corona, saat negara pulau yang sangat bergantung pada wisatawan asing itu melaporkan peningkatan kasus sejak perbatasan kembali dibuka bulan lalu.
"Saya positif COVID-19. Semoga Allah segera memberikan kesembuhan untuk saya dan semua orang yang sakit serta memberikan kesehatan," tulis Gayoom di Twitter pada Selasa malam.
Mantan presiden berusia 81 tahun itu merupakan salah satu pemimpin terlama di Asia, yang memerintah Maladewa selama 30 tahun.
Menurut sumber keluarga, mantan otokrat itu menjalani tes COVID-19 setelah melakukan konsultasi medis pada Selasa pagi setelah malam sebelumnya mengalami demam.
Sumber itu mengatakan Gayoom baik-baik saja dan diharapkan dapat dirawat di Dharumavantha Hospital di Ibu Kota Male.
Negara kepulauan di Samudra Hindia, yang sangat bergantung pada pariwisata asing tersebut, mencabut karantina wilayah di ibu kota pada Juni dan membuka perbatasannya bagi turis pada Juli.
Sejak penguncian COVID-19 berakhir pada Juni, jumlah kasus COVID-19 dI Maladewa melonjak tiga kali lipat, sementara kematian bertambah dari lima menjadi 28.
Badan Perlindungan Kesehatan Maladewa mengkonfirmasi total 7.047 kasus COVID-19 di negara tersebut, di mana 2.580 di antaranya kasus aktif.
Lebih dari 5.000 wisatawan asing menghabiskan waktu di Maladewa terhitung awal sampai 15 Agustus, sebagian kecil dari rata-rata bulanan tahun lalu yang mencapai 100.000 lebih, menurut Imigrasi Maladewa.
Sumber: Reuters
Baca juga: Maladewa laporkan dua kasus pertama virus corona, dua pulau ditutup
Baca juga: Sebanyak 335 pekerja Indonesia direpatriasi dari Sri Lanka, Maladewa
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020