"Jadi langkah-langkah upaya pencegahan itu sudah jauh hari sebelum memasuki musim kemarau kami lakukan," kata Kepala Satuan Tugas Manggala Agni Daops Tinanggea Sulawesi Tenggara Yanuar Fanca Kusuma saat dihubungi dari Kendari, Rabu.
Ia menjelaskan beberapa upaya yang telah dilakukan oleh pihaknya dalam mengantisipasi karhutla diantaranya membentuk masyarakat sadar api dengan melibatkan unsur TNI-Polri dan masyarakat.
"Kami juga melakukan pemasangan spanduk, berisi imbauan mencegah karhutla, kemudian sosialisasi langsung dengan masyarakat," kata Yanuar.
Baca juga: Kabut asap menyelimuti sebagian wilayah Kolaka Timur, Sultra
Baca juga: Dishut: 731.413 hektare hutan Sultra terbakar
Selain itu, lanjut Yanuar, pihaknya juga rutin melakukan patroli gabungan bersama TNI-Polri dalam melakukan pengawasan daerah-daerah yang dianggap rawan karhutla.
Ia memaparkan lima daerah kabupaten yang sering terjadi karhutla di Sulawesi Tenggara di antaranya Kabupaten Bombana, Konawe, Konawe Selatan, Kolaka, dan Kolaka Timur.
Kata Yanuar, berdasarkan patroli dan pantauan hotspot oleh pihaknya, karhutla mulai terjadi di beberapa daerah seperti Kolaka Timur, Konawe Selatan dan Bombana, namun masih dalam skala kecil atau terkendali.
"Memang ada beberapa titik yang kebakaran di Bombana beberapa hari lalu, tapi bukan savana dan nggak luas, kemudian di Kolaka Timur dan Konawe Selatan tetapi belum ada yang luas karena begitu muncul ada informasi kami langsung berangkat, jadi cepat diatasi," ujarnya.*
Baca juga: Karhutla, Polda Sultra petakan daerah rawan
Baca juga: Kemarau, masyarakat Sultra diingatkan tidak bakar lahan
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020