Opini BPK salah satu hal yang kami tetap jaga

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan Kementerian Keuangan dalam APBN 2019 di DPR RI sehingga sudah sembilan kali berturut-turut mendapat predikat itu sejak 2011.

“Opini BPK salah satu hal yang kami tetap jaga,” katanya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan di Jakarta, Rabu.

Menurut Menkeu, predikat WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu dijadikan sebagai semangat Kemenkeu untuk terus melakukan perbaikan atas pengelolaan keuangan negara.

“Terus akan kami perbaiki dari cara kami mengelola keuangan negara seperti yang dimandatkan kami sebagai bendahara negara,” katanya.

Predikat WTP dari BPK tersebut mendapat apresiasi dari sejumlah anggota Komisi XI DPR RI.

“Saya sangat apresiasi mendapat WTP sembilan kali berturut-turut, ini sesuatu hal yang besar karena Kemenkeu itu cukup besar dan kompleks dengan direktorat sendiri ditambah BLU-nya,” kata anggota Komisi XI DPR RI Bertu Merlas.

Senada dengan wakil rakyat dari Fraksi PKB itu, anggota DPR lainnya Achmad Hatari juga memuji predikat WTP tersebut yang tidak bisa dirundingkan karena disampaikan oleh BPK sebagai lembaga negara yang profesional.

“Opini BPK adalah salah satu pernyataan profesional yang tidak bisa dirundingkan. Ini luar biasa sepanjang saya melihat belum ada satu kementerian/lembaga yang mendapat opini WTP selama sembilan kali berturut-turut,” kata Achmad Hatari, politikus Partai NasDem.

Apresiasi dari para wakil rakyat itu juga sekaligus menjadi kado bagi Sri Mulyani yang hari ini berulang tahun ke-58 dan dirayakan sesaat sebelum rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI dengan potong tumpeng.

Baca juga: Sri Mulyani catat belanja negara hingga Juli 2020 tumbuh 1,3 persen
Baca juga: Sri Mulyani: Pendapatan negara hingga Juli 2020 capai Rp922,2 triliun
Baca juga: Kemenkeu minta profesi keuangan jaga kepercayaan publik

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020