ANTARA dari Biak melaporkan, pesawat yang membawa lebih dari 200 penumpang dan terbang dari Jakarta Jumat (16/1) itu, Sabtu pukul 06.30 WIT sudah memasuki kawasan Biak, namun pilot Capt.Suhut Karyono dan Co-Pilot Benny membatalkan pendaratan di Bandara Frans Kaisiepo karena hujan deras.
Pilot telah berupaya sejauh kemampuan untuk mendaratkan pesawat tersebut. Dua kali pesawat berputar di atas Bandara Frans Kaisisepo dan mengambil posisi mendarat, namun pendaratan dibatalkan karena tidak memungkinkan.
Pada akhirnya, pilot Capt. Suhut Karyono memutuskan untuk melanjutkan penerbangan ke Jayapura.
Seorang pramugari memberikan pengumuman, menyampaikan permohonan maaf karena pesawat Merpati MZ 774 tidak dapat mendarat di Bandara Frans Kaisiepo untuk menurunkan penumpang tujuan Biak.
Sekitar 50 menit kemudian atau pukul 07.25 WIT, pesawat Merpati itu mendarat mulus di Bandara Sentani yang ketika itu pun wilayah Jayapura dan sekitarnya sedang diguyur hujan.
Beberapa menit sebelum pesawat berhenti di landasan Bandara Sentani, seorang pramugari kembali menyampaikan pengumuman yang meminta agar penumpang pesawat Merpati tujuan Biak segera pindah ke pesawat Garuda yang hendak terbang ke Jakarta dan singgah di Biak dan Makassar.
Puluhan penumpang Merpati tujuan Biak pun berlari-lari menuju pesawat Garuda yang akan menerbangkan mereka menuju Bandara Frans Kaisiepo, Biak.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009